Wonosobo, satumenitnews.com – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-57 Radio Pesona Wonosobo kembali diwarnai dengan kegiatan bermakna. Lomba Cipta Menu Anti Stunting bertajuk “Kolaborasa” menggandeng TP PKK Kabupaten Wonosobo dan Komunitas Teratai, berlangsung di Hotel Horison Dieng, Jumat (14/11/2025).
Kegiatan yang menghadirkan TP PKK kecamatan se-Kabupaten Wonosobo ini menjadi ruang bagi para kader untuk berinovasi menciptakan menu sehat, bergizi, dan terjangkau. Melalui pendekatan kuliner lokal, acara ini diharapkan ikut memperkuat gerakan pencegahan stunting berbasis keluarga.
Stunting Masih Jadi Tantangan Serius
Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo, Dyah Afif Nurhidayat, dalam arahannya menegaskan bahwa stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan. Menurutnya, dampak stunting menyentuh kualitas generasi masa depan dari sisi kesehatan, kecerdasan, hingga produktivitas.
“PKK sebagai mitra strategis pemerintah memiliki peran penting dalam menggerakkan keluarga agar peduli pada pola konsumsi bergizi, dimulai dari dapur masing-masing,” ujarnya.
Dyah menjelaskan, pembangunan keluarga sehat dimulai dari kebiasaan kecil dalam pemenuhan gizi seimbang. Melalui lomba “Kolaborasa”, setiap peserta diajak untuk menggali potensi pangan lokal agar bisa menjadi solusi nyata di tengah isu stunting yang masih menjadi perhatian nasional.
Kreativitas Lokal untuk Nutrisi Keluarga
Para peserta menghadirkan beragam kreasi menu dengan bahan dasar lokal seperti talas, jagung, dan sayuran dataran tinggi. Inovasi ini dinilai bukan hanya dari cita rasa, tetapi juga kesesuaian dengan standar gizi seimbang. Selain ajang kompetisi, lomba ini berfungsi sebagai edukasi publik agar masyarakat lebih sadar tentang pentingnya makan sehat dan bergizi.
“Lomba ini menjadi wujud nyata sinergi lintas sektor untuk membangun budaya makan sehat di kabupaten ini,” kata Dyah.
Radio Pesona Wonosobo Jadi Mitra Literasi Publik
Tak hanya menjadi media hiburan, Radio Pesona Wonosobo terus memperkuat perannya dalam pendidikan masyarakat melalui siaran informatif dan agenda kolaboratif seperti “Kolaborasa”. Dyah Afif memberikan apresiasi atas komitmen radio daerah tersebut yang tetap bertahan di tengah era digitalisasi media.
“Radio Pesona mampu bertahan di tengah gempuran media sosial. Ini modal besar untuk terus menjadi sahabat masyarakat dan menyuarakan hal-hal positif,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyambut baik sinergi antara Radio Pesona, TP PKK, dan komunitas masyarakat. Kerja sama ini dianggap sebagai bagian dari upaya membangun generasi Wonosobo yang cerdas dan berdaya saing melalui ketahanan keluarga.
Media Lokal Harus Adaptif di Era Digital
Ketua Dewan Pengawas Radio Pesona sekaligus Kepala Dinas Kominfo Wonosobo, Khristiana Dhewi, menambahkan, Radio Pesona sebagai lembaga penyiaran publik daerah memiliki fungsi penting dalam literasi digital dan penyebaran informasi pembangunan.
“Kami bersyukur Radio Pesona bertahan hingga usia 57 tahun. Tidak mudah bagi sebuah radio tetap diminati di era digital seperti sekarang. Ke depan, kami berharap Radio Pesona semakin maju, adaptif, dan mampu bersaing tanpa kehilangan kedekatan dengan masyarakat,” ucapnya.
Dengan kegiatan “Kolaborasa”, semangat kolaboratif antara pemerintah, media, dan komunitas kembali hidup di Wonosobo. Inisiatif ini menjadi pengingat bahwa upaya mencegah stunting tidak hanya lewat kebijakan, tetapi juga lewat dapur rumah tangga dan siaran radio yang mengedukasi publik setiap hari.