Home » Terduga Pelaku Pembunuh TNI di Wonosobo Diakui sebagai Warga Desa Sedayu

Terduga Pelaku Pembunuh TNI di Wonosobo Diakui sebagai Warga Desa Sedayu

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Kepala Desa Sedayu, Kecamatan Sapuran, Trubus, buka suara setelah aksi demo warga Kampung Jambusari, Kecamatan Kertek, di kafe Shaka, Desa Jolontoro, Minggu (14/9/2025). Demo tersebut terjadi paska tewasnya seorang anggota TNI yang berusaha melerai keributan di lokasi tersebut.

Trubus menegaskan dukungannya terhadap penutupan kafe Shaka karena dianggap kerap menimbulkan keresahan. Menurutnya, meski kafe itu berada di Desa Jolontoro, dampaknya dirasakan luas hingga masyarakat satu kecamatan.

“Kalau kafe itu letaknya bukan di desa saya, tapi di Desa Jalontoro. Meski begitu, keresahannya dirasakan warga satu kecamatan, bukan hanya di wilayah setempat,” kata Trubus saat ditemui, Minggu siang.

Baca juga :  Tim Patroli Polres Wonosobo Gencar Cegah Penerbangan Balon Udara Liar di Wilayah Kertek

Harapan Penutupan Kafe

Trubus menilai keresahan warga Sapuran sudah berlangsung lama. Beberapa kali, kata dia, tindak kekerasan diduga berawal dari aktivitas di kafe tersebut. Ia meminta aparat penegak hukum segera bertindak agar keamanan kembali pulih.

“Ya, mudah-mudahan kafe itu bisa ditutup, supaya masyarakat sekitar bisa hidup dengan nyaman,” ucapnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada warga Kampung Jambusari yang menggelar aksi di lokasi. Dukungan masyarakat, menurut Trubus, sangat penting dalam menjaga ketertiban dan memberi tekanan moral agar masalah cepat ditangani.

Status Warga Terduga Pelaku

Terkait dugaan bahwa salah satu pelaku pembunuhan berasal dari Sedayu, Trubus membenarkan hal itu. Namun, ia menegaskan terduga pelaku tidak memiliki keluarga di desanya dan dikenal sering berbuat onar.

Baca juga :  Tak Hanya Keindahan alamnya: Wonosobo Memiliki Potensi Besar Pada Sektor Perikanan

“Benar dia warga saya, tapi di sini tidak punya keluarga. Belakangan ini sering membuat keributan bahkan tindak kekerasan. Kami serahkan kepada aparat hukum supaya kawasan Sapuran lebih aman,” tegas Trubus.

Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan harus terus diperkuat. Trubus menekankan kerja sama warga dan aparat menjadi kunci untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.

“Saya berterima kasih kepada warga Jambusari atas kegiatan tadi dan warga sekitar yang mendukung penuh. Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

You may also like

Leave a Comment