Wonosobo, satumenitnews.com – Dalam rangka Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo, prosesi pengambilan air suci dari tujuh sumber mata air menjadi ritual penting.
Salah satu sumber mata air tersebut adalah Tuk Surodilogo, yang berada di tengah-tengah pegunungan antara Desa Pagerejo dan Desa Tlogomulyo, Kecamatan Kertek.
Simbol Pelestarian Tradisi dan Nilai Spiritual
Prosesi ini bukan hanya bagian dari perayaan, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan alam Wonosobo.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, menekankan pentingnya ritual ini dalam menjaga warisan budaya dan nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan oleh para pendahulu.
“Ritual ini juga menjadi simbol betapa pentingnya air bagi kehidupan manusia. Tuk Surodilogo dimanfaatkan masyarakat Desa Pagerejo untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga kelestarian sumbernya perlu dijaga. Dengan menjaga mata air generasi mendatang bisa bisa terus memanfaatkannya,” ujar Agus setelah prosesi pengambilan air pada Jumat, 12 Juli 2024.
Upacara Permohonan dan Pengambilan Air
Prosesi pengambilan air di Tuk Surodilogo diawali dengan upacara permohonan dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yang dipimpin Kepala Disparbud Wonosobo dan didampingi Kepala OPD lainnya kepada sesepuh dan Kepala Desa Pagerejo Kertek, Nurwadi.

Setelah doa bersama, Agus Wibowo menuangkan air ke dalam dirijen besar, menandai pengambilan air suci.
Pentingnya Air Suci dalam Prosesi Hari Jadi
Air dari Tuk Surodilogo dipercaya memiliki makna religius dan budaya yang mendalam bagi masyarakat Wonosobo.
“Air ini akan dicampur oleh Bupati dan Wakil Bupati nanti pada malam Birat Sengkolo. Birat Sengkolo dilakukan tanggal 23 Juli 2024, sebagai simbol penolak bala,” jelas Agus.
Prosesi ini mengawali pengambilan air dari tujuh mata air lainnya di Kabupaten Wonosobo, yang akan dilakukan secara bertahap.
Makna Pelestarian Budaya
Agus Wibowo menjelaskan bahwa prosesi ini menunjukkan kekayaan budaya dan tradisi Kabupaten Wonosobo.
Melalui ritual ini, Kabupaten Wonosobo menegaskan komitmennya untuk terus melestarikan tradisi dan menjaga harmoni dengan alam.
Selain itu tradisi juga mencerminkan rasa syukur dan penghargaan terhadap sumber kehidupan yang diberikan oleh alam.