Wonosobo, satumenitnews.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonosobo mencatat peningkatan signifikan dalam perolehan Bulan Dana pada tahun 2025, yang mencapai angka Rp1,9 miliar. Capaian tersebut meningkat sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menandai pertumbuhan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kemanusiaan ini.
Ketua PMI Kabupaten Wonosobo, Heru Kurniawan, mengatakan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja kolektif jaringan relawan yang tersebar di seluruh desa. “Pada tahun 2020, perolehan Bulan Dana berada di angka Rp1,4 miliar. Tahun ini sudah mencapai Rp1,9 miliar,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).
Jaringan Relawan Desa Jadi Kunci
PMI membentuk struktur relawan yang merata di setiap desa. Heru menyebutkan, masing-masing desa memiliki sepuluh relawan yang telah diberikan pelatihan serta seragam untuk mendukung tugas mereka dalam menangani kebencanaan dan kebutuhan darah.
“Total relawan kami saat ini ada 2.650 orang. Mereka ini garda depan dalam koordinasi permintaan darah dan pelaporan kejadian bencana di lapangan,” jelasnya.
Heru menekankan bahwa sistem pelaporan cepat dari relawan mempercepat respons PMI dalam menangani bencana. “Begitu ada kejadian, kita bisa langsung tahu. Respons jadi lebih cepat,” ucapnya.
Biaya Operasional Capai Setengah Miliar per Bulan
Menurut Heru, kegiatan PMI tidak hanya bertumpu pada Bulan Dana. Pengeluaran rutin lembaga ini mencapai Rp490 hingga Rp500 juta setiap bulan. “Kalau hanya mengandalkan Bulan Dana, jelas tidak cukup. Maka dari itu kami juga punya sumber lain, seperti Klinik PMI dan Unit Donor Darah,” katanya.
Unit layanan kesehatan milik PMI ini menjadi pemasukan penting untuk menunjang operasional harian, termasuk kebutuhan logistik dan mobilitas tim di lapangan.
Program Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
PMI Wonosobo juga menjalankan program sosial yang menyasar warga miskin terdampak bencana. Heru menyebutkan, alokasi anggaran tahun ini sekitar Rp700-an juta difokuskan untuk bantuan sembako.
“Kami tidak memberikan bantuan uang tunai karena berisiko disalahgunakan. Tapi untuk korban kebakaran, kami bisa bantu dalam bentuk bangunan,” terangnya.
Setiap bulan Ramadan, PMI Wonosobo menyalurkan bantuan ke seluruh kecamatan. Jumlah bantuan berkisar antara 100 hingga 200 paket sembako per kecamatan, yang disalurkan langsung kepada warga yang berhak.
Audit Dana dan Pengawasan Ketat
Heru menegaskan bahwa pengelolaan dana Bulan Dana dilakukan secara transparan dan diaudit secara berkala. Pemeriksaan dilakukan oleh Inspektorat serta akuntan independen.
“Informasi penggunaan dana bisa dilihat di website kami, walaupun memang belum terlalu detail. Tapi kalau masyarakat ingin tahu lebih jauh, silakan datang langsung ke kantor PMI,” ujar Heru.
Distribusi dana hasil Bulan Dana dilakukan dengan skema yang telah ditetapkan. Sekitar 10 persen disetorkan ke PMI Provinsi Jawa Tengah, lima persen dialokasikan untuk dana abadi, dan sisanya digunakan untuk kegiatan pelatihan, operasional relawan, dan bantuan sosial lainnya.
Penarikan Dana Hanya Saat Bulan Dana Resmi
Heru juga menekankan bahwa pengumpulan dana hanya dilakukan selama periode Bulan Dana resmi, yakni selama tiga bulan. Ia mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan PMI di luar periode tersebut.
“PMI tidak pernah menarik dana di luar waktu resmi. Kalau ada yang mengatasnamakan kami dan melakukan penarikan, itu dipastikan bukan dari PMI,” tegasnya.