Wonosobo, satumenitnews.com — Peluang kerja di Jepang kembali jadi pembicaraan serius setelah LPK Bina Mandiri Wonosobo menandatangani kerja sama dengan Ace Japan (Indonesia) dalam penguatan pelatihan welder dan akses penempatan kerja. Kegiatan yang digelar Sabtu (20/12/2025) di Kantor LPK Bina Mandiri, Jlamprang, Wonosobo, itu menghadirkan perwakilan kementerian, manajemen lembaga pelatihan, serta pihak Jepang yang menilai kebutuhan tenaga kerja, khususnya pengelasan, sedang tinggi.
Di forum yang sama, pemerintah mengingatkan: peluang kerja di Jepang memang besar, tetapi calon pekerja tetap harus memenuhi standar keterampilan dan bahasa, serta mengikuti mekanisme penempatan yang legal.
Sementara itu, pihak Ace Japan menekankan Jepang terbuka untuk kolaborasi pendidikan keterampilan agar tenaga kerja Indonesia benar-benar sesuai kebutuhan industri.
Jepang Butuh Welder, Indonesia Diminta Siap Standar
School Manager ACE Japan, Hinano Shimizu, menyampaikan kebutuhan tenaga kerja di Jepang, terutama di bidang pengelasan, sedang sangat besar. Ia menilai peluang kerja di Jepang bagi tenaga kerja Indonesia terbuka luas dan bisa dikuatkan melalui kolaborasi pelatihan dengan lembaga di Indonesia.
“Kebutuhan tenaga kerja di Jepang, khususnya di bidang pengelasan, saat ini sangat besar… peluang bagi tenaga kerja dari Indonesia juga terbuka sangat luas,” kata Hinano, dalam wawancara yang diterjemahkan oleh Pasaquarleh, marketing Ace Japan.
Hinano juga menjelaskan bahwa program pengelasan merupakan program perdana bagi Ace Japan. Namun, pada sektor lain seperti konstruksi dan pengolahan makanan, ia menyebut tenaga kerja Indonesia yang sudah diterima selama ini umumnya memenuhi kualifikasi yang diminta Jepang.
Jalur Penempatan Ada, Syaratnya Tegas
Analis Kebijakan Madya Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Isr. Revina Purnama Panjaitan, menilai kerja sama LPK dengan pihak Jepang memberi ruang peningkatan kapasitas calon pekerja. Menurut Revina, kolaborasi ini menyasar dua hal utama: keterampilan teknis khususnya pengelasan dan kemampuan bahasa Jepang.
Revina memaparkan teknis penempatan bisa berjalan lewat skema business to business (B2B) antara P3MI dan agensi Jepang, atau lewat skema Specified Skilled Worker (SSW). Ia juga menyebut calon PMI dapat berangkat mandiri bila sudah memiliki akses penempatan dan memenuhi persyaratan yang berlaku.
Soal syarat, Revina menekankan calon PMI harus lulus uji kompetensi dan memiliki sertifikasi keterampilan sesuai kebutuhan industri. Dari sisi bahasa, untuk skema SSW, minimal kemampuan bahasa Jepang setara N4 agar calon pekerja mampu berkomunikasi dan mengikuti ritme kerja di Jepang.
LPK Bina Mandiri Latih 800 Orang per Tahun
Pimpinan LPK Bina Mandiri Wonosobo, Doni Khojin, menyatakan lembaganya menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan welder untuk kebutuhan luar negeri, termasuk shipbuilding, oil and gas, dan konstruksi. Ia menegaskan LPK Bina Mandiri mengambil peran membantu program penyediaan tenaga kerja terampil, dan sejauh ini tidak kesulitan mencari kandidat karena minat masyarakat terhadap kerja berbasis keterampilan masih tinggi.
Doni menyebut, dalam satu tahun LPK Bina Mandiri melatih lebih dari 800 orang, dengan komposisi sekitar 30 persen dari Wonosobo dan 70 persen dari luar daerah. Durasi pelatihan bervariasi: sekitar satu bulan untuk shipbuilding, dan sekitar tiga bulan untuk oil and gas, terutama pekerjaan pipa bertekanan.
Terkait kebutuhan perusahaan Jepang, Doni menyebut kualifikasi welder yang dicari beragam, mulai dari pekerjaan grid fillet sampai piping, dengan level 3G hingga 6G. Ia menyatakan fasilitas dan paket pelatihan untuk kebutuhan itu sudah tersedia, sekaligus menegaskan lembaganya terbuka untuk masyarakat umum serta sering digunakan sebagai tempat uji kompetensi. (Pernyataan narasumber; naskah wawancara internal)
Kerja sama yang dibahas di Wonosobo ini melibatkan Ace Japan (Indonesia) sebagai mitra di sisi Indonesia. Dalam keterangan terpisah Ace Japan (Indonesia) disebut berkantor di Denpasar Barat, Bali, dan menjadi penghubung komunikasi serta pemasaran kerja sama pelatihan dan penempatan.

