Wonosobo, 6 September 2024_ — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo terus memperluas pelayanan kebersihan di berbagai wilayah untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hingga saat ini, pelayanan kebersihan sudah mencakup 130 desa dan kelurahan.
Namun, di balik pencapaian ini, Kepala DLH Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih, S.hut., mengungkapkan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonorejo mulai mengalami overload, mendekati ambang batas kapasitas pengelolaannya.
Pelayanan Kebersihan di TPA Wonorejo: Overload di Tengah Jangkauan 130 Desa
TPA Wonorejo, yang menjadi sentral pengelolaan sampah di Wonosobo, kini menghadapi tantangan serius dengan meningkatnya jumlah sampah yang masuk setiap harinya.
Endang menjelaskan bahwa dengan layanan yang menjangkau 130 desa di beberapa kecamatan utama, volume sampah yang masuk ke TPA semakin meningkat dan mulai membebani kapasitas pengelolaan.
Beberapa desa yang menerima layanan dari TPA Wonorejo meliputi:
– Kecamatan Kertek: Desa Kertek, Ngadikusuman, Surengede, Kapencar, dan lainnya.
– Kecamatan Kalikajar: Desa Kalikajar, Mudal, Pungangan, dan sekitarnya.
– Kecamatan Sukoharjo: Desa Sukoharjo, Gunung Tugel, serta SMP 3 Sukoharjo.
– Kecamatan Kejajar: Desa Dieng, Serang, Sikunang, dan Garung.
Dengan total 130 desa/kelurahan yang terlayani, ditambah dengan fasilitas umum, pesantren, sekolah, dan pengelola usaha, Endang mengakui bahwa TPA Wonorejo mulai mendekati ambang batas pengelolaan.
“Jika tidak segera diantisipasi, kita bisa menghadapi masalah besar terkait pengelolaan sampah dalam waktu dekat,” jelasnya.
Perjanjian Kerjasama: 93 Desa Sudah Terlibat, 19 Desa Masih Proses
Dari total 112 desa dan kelurahan yang tercatat, sebanyak 93 desa telah menjalin perjanjian kerjasama (PKS) terkait pengelolaan sampah dengan DLH.
Sedangkan 19 desa masih dalam proses negosiasi.
Endang menekankan pentingnya percepatan PKS ini guna memastikan semua wilayah mendapatkan layanan kebersihan secara terpadu.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap desa dan kelurahan memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Kerjasama ini penting untuk meningkatkan efektivitas layanan kebersihan,” katanya.
Wilayah Kota Wonosobo: Kebersihan di Titik-Titik Strategis
Selain pengelolaan di desa-desa, DLH Wonosobo juga fokus menjaga kebersihan di wilayah perkotaan. Layanan kebersihan meliputi berbagai titik strategis di kota Wonosobo, seperti:
– Jalan-Jalan Utama: Jl. Pemuda, Jl. Kartini, Jl. A Yani, Jl. Veteran, dan lainnya di Kelurahan Wonosobo Barat dan Timur.
– Perumahan: Perumahan Tawangsari, Tata Bumi, Jadi Jaya, Nirwana, Madukara Residen, dan Madukara Indah.
– Fasilitas Umum: SMA N1, SMA N2, MTS N Wonosobo, serta pasar-pasar seperti Selomerto dan sekitarnya.
Kebersihan di kota menjadi prioritas DLH karena kawasan ini adalah pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan.
“Kami terus memastikan kebersihan kota tetap terjaga, terutama di wilayah-wilayah publik yang sering digunakan masyarakat,” ujar Endang.
TPA Wonorejo dalam Krisis Overload: Solusi yang Dibutuhkan Segera
Endang menambahkan bahwa kondisi overload di TPA Wonorejo harus segera mendapatkan perhatian lebih dari pihak pemerintah dan masyarakat.
Volume sampah yang terus meningkat menjadi tantangan yang membutuhkan solusi jangka panjang, termasuk perluasan area pembuangan atau peningkatan fasilitas daur ulang.
“Kami berharap ada dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Tanpa solusi yang segera, kita akan menghadapi masalah besar dalam penanganan sampah,” tegas Endang.
DLH Wonosobo kini sedang menjajaki berbagai opsi, termasuk peningkatan kapasitas TPA Wonorejo dan memperkuat infrastruktur daur ulang untuk mengurangi beban di tempat pembuangan akhir.
Meski sudah banyak capaian positif dalam layanan kebersihan, seperti terlibatnya 93 desa dalam PKS, tantangan terkait pengelolaan sampah tetap menjadi masalah serius di Wonosobo.
TPA Wonorejo yang overload menjadi indikasi bahwa pengelolaan sampah membutuhkan pendekatan yang lebih inovatif dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Endang berharap dengan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi terhadap pengelolaan sampah, serta dukungan dari pemerintah, Wonosobo bisa mengatasi tantangan ini dan menjadi daerah yang bersih dan nyaman.
“Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat. Jika semua berperan aktif, kita bisa menjaga kebersihan Wonosobo dengan lebih baik,” ujarnya.