Wonosobo, satumenitnews.com – Disparbud Kabupaten Wonosobo dan Pamobvit Polres Wonosobo, Polda Jawa Tengah, gelar risk assessment Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) di Telaga Menjer serta Kalianget pada Jumat, 12 Desember 2025. Kegiatan ini antisipasi lonjakan wisatawan nataru 2025/2026 yang diprediksi naik 5-10 persen dari tahun lalu.
Lonjakan Nataru, Destinasi Unggulan Diuji Risiko
Tim fokus petakan bahaya di dua kawasan ramai itu. Mereka cek keselamatan pengunjung, pengamanan area, kesiapan darurat pengelola, serta rawan kecelakaan atau gangguan keamanan. Langkah ini respons prediksi 727 ribu orang masuk Wonosobo selama nataru, lebih tinggi dari 708 ribu tahun sebelumnya.
Kunjungan masif berpotensi picu insiden jika pengelola kurang siap. Tim Pamobvit soroti titik rawan seperti jalur akses padat dan respons lambat saat darurat. Upaya ini cegah Wonosobo alami masalah seperti overtourism di destinasi lain yang rusak lingkungan akibat pengelolaan buruk.
Polisi: standar SMP harus ketat, bukan formalitas
Aiptu Agus B.R. dari Sat Samapta Unit Pamobvit Polres Wonosobo tekankan pengecekan melewati inspeksi fisik hingga evaluasi sistem pengelola. “Kami ingin memastikan bahwa setiap objek wisata memiliki sistem pengamanan yang memadai untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko, baik kecelakaan pengunjung, kondisi lingkungan, maupun ancaman keamanan lainnya,” katanya.
Hasil assessment jadi rekomendasi perbaikan berkelanjutan. Agus khawatir pengamanan sebatas musiman saja gagal jaga wisatawan saat puncak nataru. Ia dorong pengelola terapkan standar SMP secara konsisten demi hindari kelalaian yang berulang.
Disparbud akui sinergi polisi bantu, tapi tantangan tetap
Hapipi, S.Kom, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparbud Wonosobo, sambut baik kolaborasi dengan Pamobvit. “Kami menyambut baik kegiatan risk assessment ini. Keamanan dan keselamatan wisatawan merupakan prioritas utama kami, terlebih menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Disparbud desak pengelola lepas fokus daya tarik semata. Hapipi tekankan keselamatan, kebersihan, dan kenyamanan harus setara agar wisatawan pulang dengan cerita positif. “Harapannya, wisatawan yang datang ke Wonosobo dapat berlibur dengan rasa aman dan nyaman,” tambahnya.
Namun, target 2,5 juta kunjungan tahunan 2025 tekan pengelola perkuat infrastruktur cepat.
Dua destinasi ini sering jadi magnet nataru dengan pemandangan alam menawan. Tim temukan celah risiko di area pengunjung rawan longsor atau kemacetan ekstrem. Pengelola kini racik prosedur darurat lebih ketat berdasarkan temuan assessment demi tangani lonjakan tanpa korban.

