Home » Mitigasi Megatrust dan Ancaman Bagi Wonosobo

Mitigasi Megatrust dan Ancaman Bagi Wonosobo

by Herman
Listen to this article

Wonosobo, Satumenitnews.com – Wonosobo, salah satu daerah pegunungan di Pulau Jawa, Indonesia, tidak terletak langsung di atas zona megatrust, namun tetap berisiko merasakan dampak dari aktivitas tektonik di sekitarnya (31/8/2024).

Megatrust merupakan istilah yang merujuk pada sesar besar di bawah laut yang dapat menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo sangat besar, sering kali di atas 8,0 skala Richter. Sesar ini biasanya terjadi di batas lempeng tektonik konvergen, seperti di sepanjang pantai barat Sumatra dan selatan Jawa, yang berbatasan langsung dengan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Meskipun Wonosobo tidak berada tepat di atas zona megatrust, gempa bumi besar yang terjadi di zona subduksi selatan Jawa dapat berdampak signifikan pada wilayah ini. Dampak utama yang mungkin dirasakan adalah getaran gempa yang dapat memicu tanah longsor, terutama mengingat topografi Wonosobo yang bergunung-gunung. Ancaman langsung dari tsunami relatif kecil karena Wonosobo tidak berada di wilayah pesisir.

Baca juga :  Babinsa Watumalang Bersinergi Dengan Masyarakat Perbaiki Jembatan

Menanggapi ancaman ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 360.0/2094 pada 28 Agustus 2024, yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno. Surat edaran tersebut menginstruksikan seluruh instansi dan masyarakat di Jawa Tengah untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat adanya seismic gap di zona megathrust, khususnya di Pantai Selatan Jawa Tengah.

“Kita sudah melakukan mitigasi. Setelah mendapat informasi dari BMKG, kita langsung membuat surat edaran ke kabupaten/kota agar melakukan mitigasi,” kata Sumarno saat menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat (30/8/2024).

Langkah mitigasi yang disarankan dalam surat edaran ini mencakup pengecekan alat peringatan dini, sistem komunikasi kebencanaan, dan ketersediaan tempat-tempat evakuasi yang aman. Selain itu, juga disarankan pemasangan papan informasi, rambu-rambu, serta arah evakuasi yang memadai, khususnya di wilayah Pantai Selatan Jawa Tengah.

Baca juga :  Truk Mogok di Jalan Reco Wonosobo: Satlantas Polres dan Warga Bergotong Royong Atasi Kemacetan

Pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana ini.

Sumarno menekankan pentingnya koordinasi dengan BMKG untuk pemantauan cuaca dan aktivitas seismik di zona megathrust, serta pelaksanaan simulasi rencana kontingensi dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Meskipun ancaman dari megatrust di Wonosobo mungkin tidak sebesar di daerah pesisir, kesiapsiagaan tetap menjadi prioritas. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan risiko dapat diminimalkan, dan masyarakat Wonosobo serta daerah lainnya di Jawa Tengah dapat lebih siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

You may also like

Leave a Comment