satumenitnews.com – Janji “menghasilkan uang cepat” dengan hanya bermodal laptop dan Wi‑Fi kembali marak berseliweran di media sosial, lengkap dengan skenario dramatis soal tagihan ribuan dolar yang harus dilunasi dalam 10 hari atau diusir dari kontrakan. Tawaran semacam ini kerap dikemas seolah-olah solusi instan bagi mereka yang putus asa secara finansial, padahal banyak indikator yang justru menyerupai pola penipuan berbasis skema “get rich quick” dan money game.
Narasi putus asa yang dijual sebagai “peluang”
Dalam sebuah unggahan yang beredar, seseorang mengaku tidak punya pekerjaan maupun tabungan, sementara penagih sewa sudah menunggu di depan pintu dan ia hanya punya 10 hari untuk membayar tagihan 4.800 dolar. Orang tersebut lalu meminta dibuatkan “sistem anonim” yang bisa menghasilkan 600 dolar di hari kedua, 1.500 dolar di hari kelima, sampai lunas 4.800 dolar di hari ke‑10, tanpa iklan, tanpa klien, tanpa tim, hanya dengan laptop dan Wi‑Fi.
Pola kalimat seperti ini mirip naskah promosi yang sengaja memainkan rasa takut dan putus asa audiens sebelum menawarkan “jalan keluar” berupa kursus mahal, membership eksklusif, atau aplikasi penghasil uang yang tidak jelas sumber keuntungannya. Skema tersebut sering kali tidak menyebutkan produk atau jasa yang sungguh-sungguh dijual, melainkan fokus pada janji penghasilan dan angka fantastis yang sulit diverifikasi.
Lima ciri utama skema menghasilkan uang cepat
Otoritas keuangan di berbagai negara menegaskan bahwa iming‑iming keuntungan tinggi dalam waktu sangat singkat dengan risiko nyaris nol adalah ciri klasik penipuan, baik dalam bentuk investasi bodong, money game, maupun lowongan kerja palsu. Terdapat sedikitnya lima pola yang berulang dalam tawaran menghasilkan uang cepat di internet.
Pertama, janji keuntungan tidak masuk akal, misalnya modal kecil dijanjikan kembali berkali lipat hanya dalam hitungan hari atau minggu, tanpa penjelasan usaha apa yang dilakukan. Kedua, klaim “tanpa risiko” dan “pasti untung”, padahal setiap bisnis atau investasi yang sehat selalu memiliki kemungkinan rugi dan tidak pernah menjamin pengembalian tetap.
Ketiga, tidak transparan soal model bisnis: pengelola tidak menjelaskan produk, sumber keuntungan, maupun laporan kinerja, dan sering meminta peserta fokus merekrut anggota baru. Keempat, ada tekanan untuk segera bergabung, seperti batas waktu pendaftaran, bonus jika transfer hari itu juga, atau ancaman “kehabisan slot” jika terlambat, sehingga korban tidak sempat mengecek legalitas.
Kelima, pelaku meminta transfer dana di awal untuk biaya pelatihan, deposit, atau upgrade level, serta mengarahkan komunikasi ke grup tertutup di aplikasi pesan instan yang sulit diawasi otoritas. Setelah uang mengalir, pembayaran komisi mulai tersendat dengan berbagai alasan sebelum akhirnya pelaku menghilang dan memblokir korban.
Lowongan kerja palsu dan aplikasi “penghasil uang”
Selain mengatasnamakan investasi, skema menghasilkan uang cepat juga menyasar pencari kerja dengan menawarkan pekerjaan sampingan seperti memberi like, mengulas produk, atau mengisi survei dengan komisi yang terlihat menggiurkan. Modus ini biasanya memberi beberapa kali pembayaran kecil di awal untuk membangun kepercayaan, lalu mengajak korban menaikkan level tugas dengan syarat menyetor deposit.
Di sisi lain, sejumlah aplikasi “penghasil uang” menjanjikan pengembalian berlipat ganda atau bonus harian hanya dengan menonton iklan, check‑in, atau menyimpan saldo di platform mereka, tetapi tidak terdaftar di otoritas seperti OJK atau Bappebti. Pengelola memanfaatkan setoran member baru untuk membayar yang lama hingga aliran peserta baru berhenti dan platform tiba‑tiba menutup layanan, meninggalkan saldo virtual yang tidak dapat dicairkan.
Cara menguji klaim “menghasilkan uang cepat”
Pakar literasi keuangan mengingatkan dua pertanyaan dasar sebelum seseorang percaya pada klaim menghasilkan uang cepat: bagaimana uang benar‑benar dihasilkan, dan apakah perusahaan serta produknya dapat diverifikasi melalui lembaga resmi. Jika jawaban yang diberikan pelaku cenderung berputar pada testimoni, screenshot saldo, dan gaya hidup mewah tanpa menyentuh detail bisnis, publik disarankan langsung bersikap curiga.
Masyarakat juga dapat mengecek nama perusahaan, aplikasi, atau pihak yang menawarkan program keuangan ke daftar peringatan otoritas terkait, serta mencari ulasan dari sumber tepercaya, bukan hanya komentar di grup tertutup. Berbagi informasi dengan keluarga, komunitas, dan media lokal menjadi langkah penting agar narasi menghasilkan uang cepat tidak lagi menjadi pintu masuk bagi penipu untuk menguras tabungan warga yang sedang berada dalam situasi tertekan.