Home » Laboratorium Lingkungan DLH Wonosobo Diluncurkan, Siap Layani Uji Limbah Faskes dan Industri

Laboratorium Lingkungan DLH Wonosobo Diluncurkan, Siap Layani Uji Limbah Faskes dan Industri

by Ahvas
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo kembali memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan. Salah satu langkah terbaru dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui peluncuran laboratorium lingkungan, yang kini resmi melayani pengujian kualitas air limbah dari sektor kesehatan dan industri.

Fasilitas ini diperkenalkan kepada publik pada Rabu, 18 Juni 2025, bertepatan dengan momentum Hari Air Sedunia. Keberadaan laboratorium ini menjadi penanda keseriusan pemerintah daerah dalam memperketat pengawasan pencemaran air, termasuk di aliran sungai yang selama ini kerap luput dari pemantauan teknis.

 

Layanan Terbuka untuk Publik dan Dunia Usaha

Menurut Kepala DLH Kabupaten Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih, laboratorium ini telah siap melayani masyarakat umum maupun pelaku usaha yang ingin mengetahui kandungan zat dalam air limbah mereka.

Baca juga :  Semangat Bersatu untuk Afif Nurhidayat Bupati Wonosobo Periode Kedua

“Masyarakat atau perusahaan yang ingin uji sampel air bisa ajukan ke DLH. SOP sudah tersedia, ruang penerimaan sudah disiapkan, dan pengambilan sampel akan dilakukan langsung oleh petugas kami untuk memastikan keaslian sampel dari lokasi setempat,” ujarnya.

DLH juga menegaskan bahwa hasil uji akan digunakan sebagai dokumen pendukung perizinan usaha, terutama dalam aspek lingkungan. Sampel yang diuji mencakup parameter zat kimia berbahaya, seperti pestisida dan zat patogen, yang bisa berdampak pada kesehatan maupun ekosistem air.

 

Sosialisasi ke Rumah Sakit, Industri, dan PDAM

Sebagai tindak lanjut, DLH telah mulai menyosialisasikan laboratorium ini ke berbagai pemangku kepentingan. Pihak-pihak yang telah dijangkau meliputi rumah sakit, Puskesmas, klinik, hingga perusahaan seperti Geodipa, Perhutani, dan PDAM.

Bentuk kerja sama bahkan sudah dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), yang bertujuan mempercepat sinergi pelaporan dan pengawasan lingkungan.

Baca juga :  Usai Debat, Afif Nurhidayat Yakin Koalisi Besar Paslon Nomor 1 Mampu Majukan Wonosobo

Endang menambahkan, kehadiran laboratorium juga vital dalam merespons laporan pencemaran dari masyarakat.

“Kalau ada laporan, tim langsung turun. Tapi karena air itu bersifat dinamis, kalau terlambat satu hari saja, kondisi bisa berubah. Makanya, kami butuh laboratorium ini untuk respons cepat,” jelasnya.

 

Tarif Terjangkau Sesuai Perda

DLH menetapkan tarif uji berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang retribusi daerah. Biaya pengujian disesuaikan dengan parameter air yang diperiksa. Untuk fasilitas kesehatan, tarif diperkirakan Rp450.000 per uji, sementara sektor industri kayu dikenai sekitar Rp400.000.

Dengan tarif yang kompetitif, laboratorium ini diharapkan menjadi solusi lokal atas kebutuhan uji limbah yang selama ini kerap dialihkan ke luar daerah.

Baca juga :  Pelantikan Kepala Sekolah dan Penilik di Wonosobo: Bupati Tekankan Peningkatan Mutu Pendidikan

“Selama ini banyak perusahaan dan faskes menguji di luar daerah. Dengan laboratorium yang kini sudah terakreditasi, kami berharap semua bisa dilayani di sini,” tegas Endang.

 

Bupati Minta Layanan Diperkuat

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat turut hadir dalam peluncuran dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif DLH. Ia berharap laboratorium ini dapat terus berbenah sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan pelayanan publik.

“Kami sudah lihat laboratoriumnya, sudah bagus dan terakreditasi. Kami butuh masukan dari teman-teman di sektor kesehatan, dari RSU, RSI, PKU, dan perusahaan-perusahaan agar layanan ini terus dibenahi,” ucapnya.

Afif juga menekankan pentingnya fungsi laboratorium dalam mempercepat pelaporan dan pemantauan lingkungan secara efisien.

“Kami akan terus melakukan pembenahan agar ke depan laboratorium ini bisa berfungsi optimal,” tandasnya.

 

You may also like

Leave a Comment