Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Kampanye Aksi Bergizi pada Senin (4/8/2025). Peluncuran dilakukan langsung oleh Bupati Afif Nurhidayat di SMP Negeri 3 Wonosobo sebagai bagian dari langkah strategis meningkatkan kesadaran hidup sehat sejak usia dini.
Program ini, menurut Afif, bukan hanya sekadar upaya edukatif, melainkan bentuk investasi sosial jangka panjang guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Melalui kegiatan ini, kita ingin memberikan kesan kuat kepada masyarakat bahwa menjaga kesehatan adalah tanggung jawab pribadi, namun dampaknya bersifat kolektif,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa program CKG menjadi bagian dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Wins Presiden RI, yang menyasar seluruh kelompok usia dari bayi hingga lansia.
140 Ribu Warga Sudah Terjangkau, Fokus Baru ke Anak Usia Sekolah
Hingga 29 Juli 2025, data dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa sebanyak 140.062 warga telah mengikuti layanan CKG. Mayoritas penerima manfaat berasal dari kelompok dewasa dan lansia. Namun, fokus pelaksanaan kini diarahkan ke anak-anak usia 7 hingga 17 tahun melalui program CKG Sekolah.
Afif menyatakan bahwa peluncuran ini menjadi bagian dari pelaksanaan nasional CKG Sekolah tahun ajaran baru 2025/2026. Kabupaten Wonosobo ikut serta secara serentak dengan menyasar peserta didik dari jenjang SD hingga SMA sederajat, termasuk SLB serta anak usia sekolah yang belum mengenyam pendidikan formal.
“Saya mengajak semua pihak, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI, serta seluruh sekolah dan puskesmas untuk berkolaborasi dan memastikan tidak ada anak Wonosobo yang terlewat dari layanan ini,” ujar Afif.
Imunisasi HPV dan Sinergi Aksi Bergizi dengan BIAS
Pelaksanaan Kampanye Aksi Bergizi tahun ini juga disinergikan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan, menyebut bahwa 152.664 anak usia sekolah menjadi sasaran utama CKG Sekolah tahun ini. Anak-anak prasekolah seperti PAUD dan TK akan menyusul dilayani secara bertahap.
Untuk BIAS, imunisasi dilakukan dua kali dalam setahun, pada Agustus dan November. Vaksinasi diberikan kepada:
- Kelas 1 SD: Campak-Rubella
- Kelas 2 SD: DT (Difteri dan Tetanus)
- Kelas 5 SD: TD (Tetanus Difteri) dan HPV untuk siswi
- Kelas 3 SMP: HPV bagi siswi yang belum menerima
“Imunisasi ini tidak hanya untuk sekolah negeri, tetapi juga madrasah dan sekolah swasta. Kami melibatkan Puskesmas, sekolah, serta pendamping dari Kominfo, Kejaksaan Negeri, dan Dinas Pendidikan,” jelas Jaelan.
Pemeriksaan dan Edukasi Terpadu di Sekolah
Program CKG Sekolah tidak hanya berupa pemeriksaan kesehatan, tetapi juga intervensi promotif, preventif, dan edukatif. Pemeriksaan meliputi kondisi fisik umum, pengukuran gizi, serta deteksi faktor risiko kesehatan sejak dini.
Jaelan menekankan bahwa prinsip pencegahan lebih baik dari pengobatan menjadi dasar pelaksanaan program ini. “Melalui deteksi dini, kita bisa mengidentifikasi potensi masalah kesehatan dan melakukan tindakan segera sebelum berkembang menjadi penyakit serius,” katanya.
Arah Kebijakan: Kolaborasi dan Ekosistem Sehat Anak
Program ini melibatkan banyak pihak lintas sektor. Selain sekolah dan Puskesmas, peran orang tua juga sangat penting. Afif menyebutkan bahwa suksesnya CKG dan Aksi Bergizi tidak lepas dari dukungan semua elemen.
“Keberhasilan program ini tentu tidak terlepas dari komitmen sekolah, guru, orang tua, dan tentu saja partisipasi aktif siswa. Mari kita wujudkan generasi muda Wonosobo yang sehat, cerdas, dan tangguh,” ucapnya dalam penutupan sambutannya.
Jaelan juga menambahkan, ekosistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh diharapkan dapat menjadi model layanan publik di bidang kesehatan, terutama bagi anak usia sekolah di Wonosobo.