Home » Jatah Pupuk yang Tidak Sesuai Kebutuhan, Petani Edamame Wonosobo Resah

Jatah Pupuk yang Tidak Sesuai Kebutuhan, Petani Edamame Wonosobo Resah

by Ahvas
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com — Peralihan dari petani sayur ke budidaya edamame memberi ketenangan bagi petani di Kalikajar, Wonosobo. Namun, kesulitan mendapatkan pupuk menjadi kendala utama yang mereka hadapi.

Priyo, petani edamame di Kalikajar, menjelaskan bahwa meskipun panen edamame selalu dibeli dan harga cukup stabil, mereka masih menghadapi masalah kekurangan pupuk. “Jatahnya pupuk disamakan dengan petani padi, padahal edamame bisa tanam 3–4 kali setahun, bukan cuma dua kali,” kata Priyo, 15/05/2025 .

Ketidaksesuaian jatah pupuk ini membuat petani harus mencari tambahan pupuk dari teman-teman yang memiliki sisa pupuk agar kebutuhan tanaman terpenuhi. Kondisi ini menimbulkan tekanan tersendiri dalam proses produksi.

Baca juga :  Dari Gagal 100 Persen ke 240 Ribu Benih: Kisah Tri Handoko Penyemai Bibit di Lereng Sindoro-Sumbing

Musim Panen Dapat Membuka Peluang Kerja Baru Bagi Masyarakat Sekitar

Dalam hal tenaga kerja, Priyo mengungkapkan bahwa ketersediaan tenaga kerja tidak menjadi masalah besar. Biasanya ia dibantu satu orang setiap hari untuk perawatan tanaman. Pada saat tanam dan panen, istri Priyo dan beberapa tenaga tambahan ikut membantu secara langsung.

Uniknya, hampir separuh warga kampung juga membantu saat panen, terutama dalam proses “mretel” atau memisahkan buah edamame dari batang. Para ibu-ibu mendapat upah sekitar Rp600 per kilogram biji yang berhasil dipretel, sehingga mereka dapat bekerja sambil tetap berada di rumah. Sistem ini memberikan nilai ekonomi tambahan bagi warga sekitar sekaligus mempererat kebersamaan.

Baca juga :  Hama Krepes Serang Jamur Kuping di Wonosobo, Petani Merugi hingga 40 Persen

Pemanfaatan Limbah Edamame untuk Pakan Ternak

Selain hasil panen utama, limbah tanaman edamame seperti batang dan daun ternyata memiliki nilai tambah. Meski Priyo sendiri belum menggunakan limbah tersebut, sehingga Priyo memberikan limbah tersebut secara cuma-cuma kepada beberapa petani lain yang memiliki kambing perah dan penggemukan memanfaatkan limbah ini sebagai pakan tambahan.

Para peternak melaporkan bahwa limbah edamame mampu meningkatkan kualitas susu kambing dan mempercepat pertumbuhan kambing penggemukan. Kandungan protein pada limbah ini dinilai tinggi sehingga memberikan efek positif bagi ternak.

 

You may also like

Leave a Comment