Wonosobo, satumenitnews.com – Di tengah suasana sejuk dan gemericik air sungai yang menenangkan, hadir sebuah tempat makan bernama Kedai Pinggir Kali. Terletak di pinggiran kota Wonosobo, kedai ini menjadi buah bibir warga karena menyuguhkan pengalaman kuliner yang berbeda dari biasanya. Dikenal dengan menu utama berupa dimsum, tempat ini perlahan mulai menyaingi popularitas mie ongklok yang selama ini menjadi ikon kuliner daerah.
Suasana Alami dan Tenang di Pinggir Sungai
Kedai Pinggir Kali dikelola oleh Dapur Aloha dengan konsep alami dan sederhana. Bangunannya berdinding bambu dan beratap jerami, membuat suasana terasa hangat dan menyatu dengan alam. Sekelilingnya dihiasi tanaman tropis seperti palem dan kaktus, sementara di kejauhan terdengar aliran air sungai yang memberi efek relaksasi.
“Tempatnya bikin betah, terutama kalau datang pagi atau sore. Pemandangan sungai itu yang paling bikin adem,” ucap Rina, pengunjung asal Semarang.
Saat malam, pencahayaan temaram dari lampu gantung bambu menciptakan suasana romantis, cocok untuk bersantai bersama keluarga maupun pasangan. Area outdoor yang menghadap langsung ke sungai menjadi spot favorit pengunjung yang ingin menikmati udara segar Wonosobo.
Dimsum Jadi Daya Tarik Utama
Menu dimsum menjadi daya tarik terbesar kedai ini. Ada dua varian andalan, yaitu ayam udang dan mentai. Dimsum ayam udang memiliki tekstur lembut dengan rasa gurih yang berpadu dengan manisnya udang segar. Sementara dimsum mentai menawarkan cita rasa modern dengan saus creamy yang berpadu sedikit pedas.
“Dimsumnya enak banget, terutama yang mentai. Sausnya tu bikin ketagihan,” kata Dika, pengunjung asal Wonosobo.
Satu porsi dimsum dihargai Rp15.000 hingga Rp20.000, terdiri dari tiga potong dengan tambahan saus spesial racikan dapur yang menambah kaya rasa.
Di tengah udara sejuk Wonosobo, Kedai Pinggir Kali menarik perhatian warga dan wisatawan. Dimsumnya jadi primadona baru, menggeser popularitas mie ongklok sebagai ikon kuliner daerah.
Masakan Khas Solo Jadi Pelengkap Rasa
Selain dimsum, Kedai Pinggir Kali juga menyediakan masakan khas Solo seperti selat Solo dan timlo Solo. Selat Solo disajikan dengan kuah manis-asam, potongan daging sapi empuk, kentang goreng, wortel, dan telur rebus. Sementara timlo Solo versi Dapur Aloha menawarkan kuah bening segar berisi sosis Solo, telur, dan ayam suwir tanpa tambahan hati ayam.
“Saya suka timlo di sini karena rasanya ringan tapi tetap kaya rempah,” ucap Sari, pelanggan tetap asal Wonosobo.
Harga menu khas Solo ini berkisar antara Rp17.000 hingga Rp25.000 per porsi, membuatnya mudah dijangkau semua kalangan.
Minuman Segar untuk Temani Sajian
Beragam minuman pendamping juga tersedia, mulai dari juice buah segar seperti alpukat dan jambu hingga teh krampul khas Wonosobo. Es teler menjadi minuman favorit yang berisi potongan alpukat, kelapa muda, dan nangka.
“Es telernya manisnya pas, cocok banget jadi teman makan dimsum,” tutur Andi, salah satu pengunjung.
Harga minuman di Kedai Pinggir Kali cukup terjangkau, berkisar dari Rp5.000 hingga Rp15.000. Kombinasi minuman tradisional dan modern ini menambah kesan santai bagi siapa pun yang mampir.
Tempat Bersantai Ramah Kantong
Dengan jam operasional mulai pukul 07.00 hingga 20.00 WIB, Kedai Pinggir Kali menjadi tempat singgah ideal untuk sarapan, makan siang, hingga makan malam. Harganya yang ramah di kantong membuat kedai ini digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, pekerja muda, hingga keluarga.
Meskipun mie ongklok masih menjadi daya tarik utama wisata kuliner Wonosobo, kedai ini berhasil menarik perhatian sebagai alternatif baru bagi pencinta kuliner. Kesan alami, rasa otentik, serta harga yang bersahabat membuat Kedai Pinggir Kali memperkaya warna kuliner kota dingin ini.