Inpres Sentuh Irigasi Wonosobo: Janji Air untuk Sawah di Tengah Fiskal Seret

Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggelar Sosialisasi Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama Kewenangan Daerah (Inpres Tahap III) di Pendopo Selatan, Selasa (4/11/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal program peningkatan jaringan irigasi utama dengan dukungan Pemerintah Pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres).

Dukungan Inpres untuk Ketahanan Pangan

Sosialisasi tersebut dihadiri unsur pemerintah kabupaten hingga desa, perwakilan BBWS Serayu Opak, Anggota DPR RI, serta kelompok Persatuan Petani Pemakai Air (P3A). Kehadiran mereka menandai sinergi antara pusat dan daerah dalam memperkuat sektor pertanian di Wonosobo.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan, program ini menjadi dukungan nyata Pemerintah Pusat di tengah keterbatasan anggaran daerah. Menurutnya, pembangunan dan penataan jaringan irigasi utama akan memberi dampak langsung bagi petani.

“Ini menjadi angin segar di tengah kondisi fiskal yang terbatas. Jaringan irigasi yang lebih baik akan menopang sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” ujar Afif.

Bupati juga berpesan kepada kepala desa dan masyarakat di lokasi proyek agar ikut mengawasi jalannya pembangunan. Ia menekankan pentingnya partisipasi publik agar hasil pekerjaan optimal serta bermanfaat dalam jangka panjang.

7 Daerah Irigasi Jadi Fokus Pekerjaan

Kepala BBWS Serayu Opak yang diwakili Kepala SNVT PJPA Serayu Opak, Kuji Murtiningrum, menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut bukan pembangunan baru, melainkan rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah ada. Tujuannya agar sistem yang sempat menurun fungsi dapat kembali optimal.

Proyek rehabilitasi berlangsung di tujuh Daerah Irigasi (DI) yang tersebar di empat kecamatan, yakni DI Kulon, DI Kembang, DI Karangsari, DI Kemadu, DI Kudi, DI Tengah, dan DI Wuni. Total anggaran mencapai Rp9–10 miliar dengan waktu pengerjaan sekitar dua bulan dan ditargetkan rampung akhir Desember 2025.

Kuji menyebut program ini bagian dari komitmen Pemerintah Pusat dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi jaringan irigasi daerah. Selama proses berlangsung, aliran air ke sawah mungkin terganggu sementara, tetapi hasil akhir diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani di Wonosobo.

Aspirasi Wonosobo di Senayan

Anggota DPR RI Sofwan Dedy Ardyanto, yang hadir dalam sosialisasi, menyebut bahwa program rehabilitasi ini merupakan hasil aspirasi masyarakat Wonosobo yang dibawa ke Komisi V DPR RI dan diteruskan ke Kementerian PUPR.

“Tugas kami adalah menyampaikan suara masyarakat. Tapi pelaksanaannya harus diawasi bersama, karena ini dibangun dari uang rakyat. Hasilnya pun harus bisa dirasakan masyarakat secara nyata,” tegas Sofwan.

Ia juga mendorong masyarakat agar ikut mengawal jalannya proyek agar transparan, tepat waktu, dan berkualitas.

Peran Petani dan Desa dalam Pengawasan

Melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat terutama petani yang tergabung dalam P3A diharapkan dapat memahami manfaat dan proses pembangunan irigasi. Pemerintah Kabupaten Wonosobo menegaskan bahwa keberhasilan proyek bergantung pada kolaborasi semua pihak, termasuk desa dan kelompok petani pengguna air.

Bagi Pemerintah Kabupaten Wonosobo, peningkatan dan rehabilitasi irigasi menjadi langkah konkret memperkuat kemandirian pangan daerah sekaligus menjawab tantangan iklim dan produksi pertanian di masa depan.

Related posts

Wajah Baru Satlantas Temanggung, Duta Pelayanan Siap Sambut Masyarakat

Prediksi Cuaca Ekstrem: Longsor di Surengede Uji Kesiapsiagaan Warga Lereng

Evaluasi Kinerja Kementerian 2025, Arsip Jadi Cermin Masa Depan Pemerintahan Daerah

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Read More