Wonosobo, satumenitnews.com – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-57 Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Pesona Wonosobo berlangsung meriah. Puncak acara ditandai dengan gelaran Festival Band Pelajar di Allure Wonosobo, Sabtu malam (15/11), yang diikuti sepuluh band hasil kurasi dari pelajar SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Wonosobo.
Panggung Musik untuk Kreativitas Pelajar
Festival ini menjadi wadah bagi para pelajar menyalurkan talenta mereka di bidang musik. Ketua Dewan Pengawas Radio Pesona yang juga Kepala Dinas Kominfo Wonosobo, Khristiana Dhewi, menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting bagi tumbuhnya kreativitas generasi muda.
“Kegiatan ini luar biasa. Kita berikan ruang bagi anak-anak muda untuk menunjukkan kreativitas, khususnya dalam bermusik. Event seperti ini sudah mulai jarang, padahal sangat dibutuhkan bagi pelajar SMP dan SMA,” ujarnya.
Dhewi berharap festival tersebut dapat tumbuh lebih besar pada tahun-tahun berikutnya dengan cakupan peserta yang lebih luas dan persiapan yang lebih matang. Ia menilai kegiatan seperti ini menjadi jembatan penting antara dunia pendidikan dan industri kreatif lokal.
Dorongan Adaptasi Digital bagi Radio Pesona
Selain memuji semangat generasi muda, Dhewi juga menegaskan pentingnya Radio Pesona untuk terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Menurutnya, di tengah arus digitalisasi media, radio tidak bisa hanya bertahan secara konvensional.
“Konvergensi dan digitalisasi adalah keharusan. Ke depan, streaming harus lebih aktif, program harus lebih menarik, dan dapat diakses seluruh kalangan masyarakat,” tegasnya.
Jingle Baru dan Komitmen Inovasi
Dalam rangkaian acara malam itu, Radio Pesona Wonosobo juga meluncurkan jingle terbaru persembahan dr. Sir Panggung. Peluncuran ini menjadi hadiah istimewa bagi lembaga penyiaran yang telah berusia lebih dari setengah abad tersebut.
Direktur Utama LPPL Radio Pesona, Ilham Ardha Saputra, menjelaskan pemilihan Festival Band Pelajar sebagai acara puncak bukan tanpa alasan. Menurutnya, musik menjadi bahasa universal yang dekat dengan anak muda dan sarana efektif menyebarkan energi kreatif.
“Kami ingin menumbuhkan talenta musik lokal dan memberi ruang bagi generasi muda untuk mewarnai Wonosobo melalui musikalitas mereka. Antusiasmenya luar biasa, banyak yang datang bersama guru, orang tua, hingga teman-teman,” ungkap Ilham.
Musik Jadi Wadah Kebersamaan dan Kolaborasi
Ilham menambahkan, festival ini bukan sekadar kompetisi, melainkan simbol keterbukaan Radio Pesona terhadap seluruh usia pendengar. “Radio Pesona adalah ruang untuk semua segmen umur. Kami ingin menjadi media yang relevan dan terus hadir di tengah masyarakat,” katanya.
Rangkaian perayaan HUT ke-57 sebelumnya diawali dengan Tasyakuran bersama insan Radio Pesona dan para pendengar. Kegiatan lain berupa Lomba Cipta Menu Anti Stunting bertajuk *Kolaborasa* digelar bersama TP PKK Wonosobo dan komunitas Teratai sebagai wujud kepedulian terhadap isu sosial dan kesehatan masyarakat.
Terkait arah ke depan, Ilham menegaskan pihaknya berkomitmen memperkuat langkah konvergensi agar Radio Pesona Wonosobo semakin adaptif terhadap perubahan. “Digitalisasi harus lebih konsisten dan maju agar Radio Pesona tidak dianggap konvensional, melainkan mampu bersaing dengan media mainstream saat ini,” ujarnya.
Tiga Band Raih Gelar Juara
Dari sepuluh band yang tampil, tiga berhasil membawa gelar juara. Sixonic Band keluar sebagai juara pertama, disusul Satu Oktaf Band di posisi kedua, dan Iris Band sebagai juara ketiga. Sementara gelar supporter terbaik diraih SMAN 1 Wadaslintang.
Para pemenang dinilai berdasarkan aspek musikalitas, kreativitas, kekompakan, serta performa panggung. Riuh sorak penonton di akhir acara menjadi bukti semangat generasi muda Wonosobo yang terus hidup, sejalan dengan semangat baru Radio Pesona Wonosobo untuk bertransformasi di era digital.
