Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengimbau wisatawan yang berencana berlibur ke Dieng pada Desember 2025 agar menggunakan **jalur utama Wonosobo–Dieng**. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Fahmi Hidayat, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca dan pemilihan jalur untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan wisatawan.
Cuaca Tak Stabil, Tapi Wisata Tetap Aman
Fahmi menyampaikan, aktivitas vulkanik di sekitar Kawah Sileri sempat meningkat, namun kondisi itu tidak berdampak langsung pada destinasi wisata utama. “Memang ada aktivitas di kawah, tapi radius yang perlu diwaspadai hanya sekitar 500 meter. Kawasan wisata Wonosobo relatif jauh dari titik itu, jadi tetap aman untuk dikunjungi,” katanya kepada wartawan.
Ia mengingatkan wisatawan agar memperhatikan cuaca fluktuatif menjelang akhir tahun. “Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca masih tidak stabil. Jadi tetap bisa berwisata, tapi jangan abaikan kondisi hujan dan petir,” ujarnya.
Menurutnya, Pemkab telah membentuk posko bersama untuk memantau kondisi wilayah wisata. Posko tersebut melibatkan sejumlah instansi seperti Polres, BPBD, dan Dinas Perhubungan. “Kami fokus agar wisatawan merasa aman dan nyaman selama berada di Wonosobo,” katanya.
Jalur Sikarim dan Jalur Alternatif, Tidak untuk Sembarang Kendaraan
Selain faktor cuaca, Fahmi mengingatkan wisatawan agar berhati-hati saat memilih jalur menuju destinasi. Beberapa hari terakhir, jalur **Sembungan–Sikarim** ramai dibahas di media sosial karena banyak kendaraan kesulitan melewati tanjakan ekstrem.
“Jalur itu aman, tapi hanya bisa dilalui kendaraan dengan spesifikasi yang sesuai medan. Jangan asal percaya peta digital,” ujar Fahmi. Ia mengungkap ada permintaan dari warga agar Google Maps menonaktifkan jalur tersebut karena sering disalahgunakan oleh pengemudi yang tidak memahami kondisi lapangan.
Menurut Fahmi, jalur utama dari Wonosobo tetap menjadi rute paling aman. Ia menegaskan, edukasi terhadap wisatawan penting agar tidak salah arah. “Gunakan jalur resmi, jangan nekat ambil jalur alternatif tanpa bertanya ke petugas lokal,” katanya.
Akses Menuju Dieng Lewat Berbagai Kabupaten
Dieng dapat diakses dari berbagai daerah seperti Banjarnegara, Batang, dan Wonosobo. Pemerintah lintas kabupaten sedang meningkatkan koordinasi untuk mengatur arus wisata, terutama setelah kawasan ini ditetapkan sebagai **Geopark Nasional**.
“Kami dan Pemkab Banjarnegara berupaya membangun sistem yang saling mendukung. Wisatawan bisa datang lewat Wonosobo dan pulang lewat Banjarnegara, atau sebaliknya,” ungkap Fahmi.
Ia berharap kerja sama ini mampu menjaga keseimbangan jumlah pengunjung dan menjaga daya dukung lingkungan. “Bila terlalu padat, risikonya lebih tinggi. Kami ingin wisatawan yang sadar dan paham situasi lapangan, bukan hanya mengandalkan aplikasi,” ujarnya menambahkan.
Persiapan Nataru, Petugas dan Pelaku Usaha Dilibatkan
Memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru 2025, Disparbud Wonosobo bersama forum lintas instansi memperkuat pengawasan di kawasan wisata dan pusat kota. “Kami sudah membentuk posko di titik strategis seperti Kalianget dan jalur utara,” jelas Fahmi.
Selain penyiapan tenaga pengamanan dan petugas layanan wisata, pemerintah daerah juga menambah kamera pemantau di beberapa titik rawan. Sementara itu, pelaku usaha wisata seperti penginapan, restoran, dan tempat oleh-oleh diberikan arahan untuk meningkatkan kesiapan pelayanan.
“Wisatawan butuh rasa aman sejak di perjalanan. Jadi, Desember ke Dieng gunakan jalur utama, patuhi imbauan petugas, dan nikmati keindahan tanpa khawatir,” tutup Fahmi.

