Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Peningkatan Kapasitas Building Relawan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran se-Kabupaten Wonosobo. BPBD Wonosobo memusatkan kegiatan itu di Desa Gambaran, Kecamatan Kaliwiro, Jumat (19/12), untuk memperkuat kesiapan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi dan kebakaran.
Sekitar 200 orang mengikuti apel, mulai dari relawan penanggulangan bencana dan kebakaran lintas wilayah, relawan penyandang disabilitas, BPBD Kabupaten Wonosobo, perangkat daerah terkait, hingga unsur TNI-Polri dan komunitas relawan tingkat desa serta kecamatan. Panitia menempatkan apel ini sebagai ruang konsolidasi, bukan sekadar agenda tahunan.
Fokus Apel: Koordinasi, Mental, dan Keterampilan Lapangan
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, S.Ag., menyampaikan wilayahnya memiliki risiko bencana yang tinggi jika melihat kondisi geografis dan topografis. Ia menilai bentang pegunungan Wonosobo dan dinamika cuaca yang kian ekstrem menuntut kesiapsiagaan yang berjalan terus-menerus dan terencana.
Afif menegaskan relawan memegang peran strategis pada level paling dekat dengan warga saat situasi darurat terjadi. “Relawan adalah wajah paling nyata dari kehadiran negara di tengah masyarakat. Ketika bencana terjadi, negara sering kali hadir melalui tangan-tangan relawan yang sigap, ikhlas, dan penuh empati,” kata Afif dalam amanat apel.
Ia juga meminta peserta tidak memaknai apel sebagai seremoni. Menurutnya, penguatan kapasitas harus membuat relawan mampu bergerak cepat, bertindak terukur, dan tetap mengutamakan keselamatan saat bertugas di lapangan.
Simulasi Hidrometeorologi: Dari Kaji Cepat Hingga Praktik Lapangan
Rangkaian kegiatan meliputi simulasi penanganan bencana hidrometeorologi. Dalam skenario latihan, peserta menjalani tahapan kaji cepat untuk memetakan dampak awal, membangun koordinasi penanganan darurat, lalu melakukan praktik lapangan.
BPBD menyiapkan simulasi itu untuk meningkatkan kesiapan relawan menghadapi potensi bencana yang bisa muncul sewaktu-waktu, terutama di wilayah rawan. Pola latihan semacam ini menekankan ketepatan informasi awal, alur komunikasi, dan pembagian peran agar respons tidak tumpang tindih saat kejadian nyata.
Di titik ini, pemerintah daerah menempatkan kegiatan sebagai bagian dari penguatan sistem penanggulangan bencana yang membutuhkan kerja lintas sektor. Keterlibatan relawan desa dan kecamatan juga diarahkan untuk mempercepat respons di lokasi sebelum dukungan tambahan datang.
Armada Damkar 3.000 liter: Tambahan Daya Jangkau Respons Cepat
Selain simulasi, Pemkab Wonosobo menerima satu unit mobil pemadam kebakaran yang diharapkan memperkuat respons cepat penanganan kebakaran dan keadaan darurat lainnya. Mobil itu memiliki kapasitas tangki air 3.000 liter, memakai desain double cabin, dibangun di atas chassis Mitsubishi Canter, serta dilengkapi pompa Maleco 500 GPM.
Pemerintah daerah menilai kehadiran armada ini penting, terutama untuk wilayah pedesaan dan daerah dengan tingkat kerawanan tinggi. Dengan spesifikasi tersebut, armada baru diharapkan membantu mobilisasi personel dan suplai air lebih efektif saat terjadi kebakaran maupun kondisi darurat yang membutuhkan semprotan bertekanan.
Relawan Diminta Menjaga Kompetensi dan Keselamatan
Afif mendorong kegiatan peningkatan kapasitas relawan berjalan berkelanjutan dan terukur agar ketangguhan daerah meningkat, bukan hanya saat musim tertentu. Ia menyebut pemerintah daerah membutuhkan peran aktif relawan sebagai elemen penting dalam penanggulangan bencana.
“Pemerintah Kabupaten Wonosobo sangat membutuhkan peran aktif para relawan. Oleh karena itu, saya berharap relawan terus menjaga semangat pengabdian, meningkatkan kompetensi, serta selalu mengutamakan keselamatan diri dan tim dalam setiap tugas,” imbuhnya.
Melalui apel kesiapsiagaan ini, Pemkab Wonosobo menargetkan sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat. BPBD menempatkan penguatan koordinasi dan peningkatan kapasitas sebagai fondasi untuk membangun Wonosobo yang lebih siaga menghadapi bencana hidrometeorologi maupun kebakaran.