Jawa Tengah

Wonosobo Jadi Daerah Percontohan Pengelolaan Sampah, KLH Beri Pendampingan

By Manjie

September 03, 2025

Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam upaya pengelolaan sampah dan pembinaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dukungan tersebut disampaikan Plt. Direktur Pengelolaan Limbah B3 dan Non-B3 KLH, Farid Mohammad, saat audiensi bersama Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat di Ruang Pringgitan Pendopo Kabupaten, Rabu (3/9/2025).

Wonosobo Masuk 17 Daerah Pendampingan Nasional

Farid menyebut Wonosobo menjadi salah satu dari 17 daerah di Indonesia yang mendapat pendampingan langsung KLH. Menurutnya, kabupaten ini masuk kategori pembinaan karena TPA Wonosobo sudah bertransformasi dari kontrol landfill menuju sanitari landfill.

“Lebih dari 50 persen sampah di Wonosobo telah dikelola dengan baik. Kami berharap pengelolaan sampah nasional bisa mencapai 100 persen pada 2029,” kata Farid. Ia menambahkan bahwa fokus pengelolaan ada pada pengurangan sampah dari sumbernya, pemanfaatan kembali, serta daur ulang, sehingga residu yang masuk ke TPA dapat ditekan.

Target nasional tahun 2025 adalah pengurangan sampah 51,2 persen. Farid menegaskan bahwa Wonosobo diharapkan dapat menjadi contoh praktik baik bagi daerah lain.

Bupati Afif Ajak Semua Elemen Terlibat

Bupati Afif Nurhidayat menyambut baik pendampingan dari KLH dan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Menurutnya, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian dalam persoalan sampah.

“Kami mengajak berbagai elemen, termasuk BKK, pondok pesantren, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mendorong edukasi dan aksi nyata,” ujar Afif.

Ia menyoroti keterbatasan lahan untuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di tingkat desa. Namun, beberapa desa sudah mulai berinisiatif membangun TPS 3R. “Kalau dalam satu kecamatan ada lima desa yang memiliki TPS 3R, pengelolaan sampah akan selesai di tingkat desa dan tidak lagi membebani TPA utama,” tambahnya.

Afif menilai tantangan terbesar ada pada edukasi masyarakat. “Kalau kita mulai dari rumah tangga dengan memilah sampah, itu akan jadi revolusi besar dalam pengelolaan sampah,” tegasnya.

TPA Wonosobo Kelola 110–120 Ton Sampah Per Hari

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, Endang L, menyampaikan bahwa TPA Wonosobo saat ini menerapkan sistem kontrol landfill dan sedang bersiap menuju sanitari landfill sesuai arahan pusat.

“Sampah yang masuk rata-rata 110–120 ton per hari. Kami melakukan penutupan residu minimal sebulan sekali, memiliki zona aktif dan pasif, sumur pantau, hingga pengolahan lindi,” jelasnya.

Endang menambahkan luas lahan TPA mencapai 4,2 hektare. Pihaknya sudah mengusulkan penambahan lahan dan alih teknologi, namun pengurangan sampah dari masyarakat tetap menjadi prioritas.

412 Bank Sampah Jadi Sarana Edukasi

Selain TPA, Wonosobo kini memiliki 412 bank sampah aktif di berbagai desa. Bank sampah tidak hanya membantu pengurangan sampah, tetapi juga menjadi sarana edukasi masyarakat agar terbiasa memilah dan mendaur ulang sampah sejak dari rumah.

Pendampingan KLH juga disebut mencakup wilayah luar Jawa. Dari Jawa sendiri, hanya dua daerah yang mendapat perhatian khusus, yakni Wonogiri dan Wonosobo. Fakta ini menjadi motivasi bagi Pemkab Wonosobo untuk terus meningkatkan performa pengelolaan sampah agar menjadi percontohan nasional.