Wonosobo, satumenitnews.com – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV Tahun 2025 resmi berakhir. Penutupan dilakukan oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, Kamis (6/11/2025) di Desa Dempel, Kecamatan Kalibawang, sebagai penanda rampungnya kerja sama panjang antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Bupati Afif menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan TMMD yang dinilai tepat waktu dan memberi dampak nyata. Menurutnya, hasil kerja sama ini bukan hanya tentang akses infrastruktur, tetapi juga tentang nilai kebersamaan yang terus tumbuh di desa.
“TMMD ini tidak hanya menghasilkan pembangunan fisik, tetapi juga kegiatan nonfisik yang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan warga. Kami sangat bangga dan akan melanjutkan apa yang telah dikerjakan TNI,” ujar Afif.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini berakar pada sinergi dan kolaborasi lintas sektor. TMMD dianggap bukan sekadar program rutin, melainkan wujud gotong royong yang hidup dalam keseharian masyarakat pedesaan.
Jembatan Kolaborasi Antarwilayah
Komando Distrik Militer 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno, menyebutkan bahwa TMMD hadir sebagai bentuk nyata komitmen TNI untuk turun langsung mendukung percepatan pembangunan di daerah. Ia menilai kegiatan ini menjadi bagian dari tanggung jawab moral dan sosial TNI terhadap masyarakat.
“Apa yang telah kami kerjakan bersama masyarakat hari ini kami serahkan kepada Pemerintah Daerah sebagai bentuk sumbangsih TNI dalam mendukung percepatan pembangunan wilayah. Semoga karya ini membawa manfaat besar, mempermudah mobilitas warga, dan mendorong ekonomi desa,” ucap Dandim Yoyok.
Program TMMD Sengkuyung Tahap IV berhasil menuntaskan sejumlah infrastruktur penting, di antaranya pembangunan jalan beton sepanjang 800 meter yang menghubungkan Dusun Kepirang, Desa Dempel, Kecamatan Kalibawang, dengan Dusun Ketepeng, Desa Watuduwur, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo. Jalan tersebut dibangun dengan lebar 2,5 meter dan ketebalan 12 sentimeter.
Lebih Dari Sekadar Pembangunan Jalan
Selain jalan, TMMD juga membangun dua unit jembatan, satu rumah tidak layak huni (RTLH) yang direnovasi, serta dua fasilitas jamban bagi warga yang membutuhkan. Setiap titik pembangunan diharapkan memperkuat konektivitas dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
Namun, TMMD tidak berhenti pada infrastruktur. Program ini juga menanamkan kesadaran sosial melalui kegiatan nonfisik seperti penyuluhan kesehatan, wawasan kebangsaan, sosialisasi hukum, serta pelatihan pemberdayaan ekonomi desa.
Kegiatan tersebut membuka ruang dialog antara TNI dan warga, menghidupkan kembali semangat kolektif yang sempat memudar di tengah perkembangan zaman. Dari desa ke desa, nilai solidaritas yang diajarkan TMMD kini menjadi daya dorong baru bagi pembangunan daerah Wonosobo yang inklusif dan berkelanjutan.