Wonosobo, satumenitnews.com – Wisatawan yang berkunjung ke Wonosobo biasanya tidak melewatkan kesempatan membawa pulang oleh-oleh khas daerah pegunungan ini. Namun di balik ramai-ramainya toko oleh oleh, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar pembeli mendapatkan produk terbaik dan layak konsumsi.
Pengawasan Produk Belum Menyeluruh
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disdagkop UMKM) Kabupaten Wonosobo, Sri Wahyu, S.IP., mengungkapkan bahwa toko oleh oleh belum masuk dalam kategori pengawasan rutin sebagaimana toko modern besar di daerah itu.
“Untuk pengawasan, kita biasanya ke Rita, Trio, dan toko Swalayan. Minggu ini saja, kita jadwalkan pembinaan bersama 12 OPD terkait,” ujarnya saat di temui dikantornya, Senin (17/11/2025).
Meskipun belum termasuk dalam daftar toko yang diawasi secara intensif, Wahyu menyebut toko oleh oleh di Wonosobo memiliki sistem seleksi produk yang cukup ketat.
“Mereka biasanya sudah menyeleksi sendiri produk UMKM yang masuk, terutama soal masa kedaluwarsa. Kalau barang hampir expired, langsung ditarik dan diganti baru,” jelasnya.
Cermat Cek Produk Sebelum Membeli
Menurut Wahyu, pembeli juga semakin cerdas dalam memilih produk. Banyak konsumen kini memeriksa kemasan dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli. “Pembeli sekarang sudah paham soal kualitas. Mereka akan lihat expired sebelum bayar. Kesadaran ini membantu menjaga reputasi toko oleh oleh di Wonosobo,” katanya.
Disdagkop UMKM berharap kesadaran tersebut dapat terus ditingkatkan lewat edukasi dan pembinaan sektor usaha kecil. Hal itu penting agar produk UMKM tetap aman dikonsumsi dan menjaga citra daerah sebagai destinasi wisata kuliner yang ramah dan terpercaya.
Rekomendasi Bagi Wisatawan
Bagi wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh di Wonosobo, Wahyu menyarankan agar memperhatikan tiga hal utama:
- Cek label kemasan. Pastikan produk memiliki izin edar dan masa kedaluwarsa yang jelas.
- Pilih toko terpercaya. Belanja di toko oleh oleh yang memiliki reputasi baik dan ramai pengunjung umumnya lebih aman.
- Perhatikan kondisi fisik produk. Hindari membeli barang dengan kemasan rusak, isi berjamur, atau menimbulkan bau tidak normal.
Selain itu, pembeli disarankan untuk menanyakan produk-produk unggulan UMKM setempat yang kini mulai banyak tersedia, seperti carica, teh tambi, dan kopi Wonosobo. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya membawa pulang cendera mata, tetapi juga turut mendukung roda ekonomi lokal.
Peran Toko Oleh-Oleh dalam Menggerakkan UMKM
Toko oleh oleh kini menjadi salah satu ujung tombak pemasaran produk UMKM di Wonosobo. Melalui kualitas produk yang terjaga dan pelayanan yang baik, sektor ini dinilai mampu meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil di pasar pariwisata domestik.
Wahyu menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong agar pelaku usaha tetap memerhatikan standar mutu. “Kita ingin produk UMKM tidak hanya laku di toko oleh oleh, tapi juga bisa menembus pasar modern dengan kualitas yang sama,” katanya.