Home » Tingkat Hunian Hotel di Wonosobo Merosot Lagi, Padahal September Ramai Agenda Budaya

Tingkat Hunian Hotel di Wonosobo Merosot Lagi, Padahal September Ramai Agenda Budaya

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kabupaten Wonosobo kembali mencatat penurunan pada September 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo, TPK tercatat sebesar 24,59 persen, turun 3,84 poin dibandingkan bulan sebelumnya dan anjlok 8,62 poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Turun di Semua Klasifikasi Hotel

Penurunan tidak hanya terjadi pada satu jenis hotel. Untuk hotel bintang, tingkat hunian mencapai 36,33 persen, lebih rendah 2,95 poin dibanding Agustus 2025 dan menurun 5,37 poin dibanding September 2024.
Sementara itu, hotel nonbintang mencatat TPK sebesar 21,38 persen atau turun 4,09 poin secara bulanan dan 8,59 poin secara tahunan.

Kepala BPS Kabupaten Wonosobo, Mustaqim, mengatakan penurunan ini mencerminkan aktivitas wisata di daerah yang belum pulih sepenuhnya. “Pada bulan September 2025, TPK tercatat sebesar 24,59 persen, mengalami penurunan sebesar 3,84 poin dibandingkan bulan Agustus, dan turun 8,62 poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya, Senin (3/11/2025).

Rata-rata Lama Menginap Stagnan

Selain tingkat hunian yang melemah, rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel juga belum menunjukkan perubahan signifikan.
BPS mencatat tamu menginap rata-rata 1,08 malam, sama seperti bulan sebelumnya, namun turun 0,03 poin dibanding periode yang sama tahun lalu.

Untuk hotel bintang, RLM mencapai 1,24 malam, sedangkan hotel nonbintang tercatat 1,03 malam. “Rata-rata lama menginap tamu keseluruhan pada September 2025 tercatat 1,08 malam, sama seperti bulan sebelumnya namun menurun 0,03 poin dibandingkan periode yang sama tahun 2024,” jelas Mustaqim.

Agenda Budaya Tak Mampu Dongkrak Hunian

Padahal, sepanjang September, Wonosobo diwarnai berbagai kegiatan seni, budaya, hingga hiburan yang berpotensi menarik wisatawan.
Event seperti Pagelaran Seni Kerakyatan Jati Bela Diri, Lengger Jawa Seni, Gelar Karya Kumandhaging Kidung Adi Ngesti Laras, Gadingrejo Culture Carnival, hingga Konser Musik Melepas Penat sempat meramaikan pusat kota.

Tak hanya itu, momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 16 September yang menjadi libur nasional juga sempat mendongkrak kunjungan wisata lokal. Namun secara keseluruhan, geliat sektor perhotelan belum menunjukkan tanda kebangkitan yang konsisten.

You may also like

Leave a Comment