Gong Ceting
Home » Tekan Angka Stunting, 10 Desa Deklarasikan Gong Ceting

Tekan Angka Stunting, 10 Desa Deklarasikan Gong Ceting

by Tri Laksono Adi Prabowo
Listen to this article

WONOSOBO, [SATUMENITNEWS.COM] – Dalam rangka tekan angka stunting di Wonosobo, 10 desa deklarasikan Program Gong Ceting pada Kamis (8/12), bertempat di Pendopo Selatan.

Gong Ceting atau Gotong Royong Cegah Stunting merupakan salah satu program unggulan guna melakukan akselerasi penurunan stunting dan mewujudkan Kabupaten Wonosobo terbabas dari persoalan stunting.

Lebih lanjut 10 desa yang deklarasikan diri yakni yakni Desa Purbosono Kecamatan Kertek, Desa Candimulyo Kecamatan Kertek, Desa Damarkasiyan Kecamatan Kertek, Desa Pagerejo Kecamatan Kertek, Kelurahan Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro, Desa Gondowulan Kecamatan Kepil, Desa Tieng Kecamatan Kejajar, Desa Tambi Kecamatan Kejajar, Desa Slukatan Kecamatan Mojotengah, dan Desa Besani Kecamatan Leksono.

Baca juga :  Kunjungan Anak TPQ Pagi Masjid Agung Jami Wonosobo ke Kodim: Mengenal Profesi Tentara Sejak Dini

Sementara itu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting UNSIQ Wonosobo Ika Purnamasari berujar upaya percepatan penurunan stunting tersebut melalui beberapa upaya salah satunya yakni kerja sama dengan UNSIQ sebagai lembaga pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Menurut Ika program tersebut sudah lama berjalan dan terus melakukan upaya analisis mengenai situasi stunting Wonosobo pada tahun 2022.

Selain itu upaya peningkatan keterampilan TPK dalam pendataan dan identifikasi resiko stunting serta penggunaan pengukuran antropometri bagi kader posyandu juga terus digalakkan.

Lebih lanjut peran mahasiswa dalam melakukan pendataan dilapangan, pendampingan analisis data, pendampingan audit kasus, serta program e-KIE pada keluarga yang dianggap beresiko juga berjalan lancar.

Baca juga :  Sukes Turunkan Stunting, Desa Tlogomulyo Patut Jadi Percontohan

“Kami juga melakukan pelatihan kepada TPK dan keluarga beresiko stunting tentang penyusunan menu, pengolahan, dan penyajian makanan, pengembangan produk pangan lokal, kampanye Gong Ceting, praktik klinik keperawatan dan kebidanan, kuliah pengabdian masyarakat sebanyak 3 periode terdiri atas 1300 mahasiswa, 300 mahasiswa, dan 10 mahasiswa,” terang Ika.

Sebelumnya pada 27 November lalu pelatihan penyusunan menu sehat cegah stunting juga berhasil memecahkan rekot MURI yakni melalui penydiaan 20 ceting dengan tiap ceting berisi 5 porsi makanan. Per desa mendapatkan 100 porsi dan jika ditotal untuk porsi makanan per kabupaten yakni 14000 porsi.

Sebagai upaya sosialisasi pada November lalu juga telah dilakukan pemilihan Duta Remaja Gong Ceting yang menyasar para remaja dari 10 desa dan pembentukan Pakwalisanak (Bapak Kawal Air Bersih dan Sanitas layak).

Baca juga :  Wonosobo Fokus Tekan Kasus Stunting melalui Gor Rong Unting

Rektor UNSIQ Wonosobo Sukawi menuturkan melalui Gor Ceting artinya memiliki kepedulian tinggi guna mewujudkan calon penerus bangsa yang sehat dan hebat,

Sementara itu Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo meminta kegiatan tersebut tidak hanya mandek sampai deklarasi saja namun harus diimplementasikan secara luas kepada masyarakat Wonosobo.

“Terus lakukan monitoring dan evaluasi bagaimana perkembangannya, implementasi di lapangan seperti apa, dan ada hambatannya atau tidak,” ucap Andang. ***

You may also like

Leave a Comment

error: Content is protected !!