Wonosobo, satumenitnews.com – Tangkal peredaran narkoba di kalangan pelajar, sosialisasi digelar kepada siswa dari MTS Ma’arif dan MI Budiluhur pada Selasa (04/10/2022) kemarin.
Sosialisasi Dampak Penyalahgunaan Narkoba dan Psikotropika terhadap Pelajar tersebut dihadiri sebanyak 140 siswa beserta 20 wali murid yang juga turut hadir.
Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar dalam sambutannya dalam Sosialisasi Dampak Penyalahgunaan Narkoba dan Psikotropika terhadap Pelajar menekankan perlunya kewaspadaan terhadap dampak penyalagunaan narkoba.
“Saya berpesan, untuk terus mewaspadai terhadap dampak penyalahgunaan narkoba dan psikotropika khususnya di kalangan pelajar,” terang Albar.
Ia pun memaparkan modus peredaran narkoba dewasa ini sangat banyak bentuk dan modusnya yang bisa jadi menimpa para generasi muda.
“……. karena dewasa ini banyak modus narkoba yang dikemas dalam bentuk makanan yang menggiurkan anak- anak,” tuturnya.
Oleh sebab itu Albar berujar agar selalu digalakkan kolaborasi dan sinergitas banyak pihak guna menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh penyalagunaan narkoba.
“Kita bersama harus menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh narkoba, saya merasa senang dan bangga atas kegiatan ini, sehingga menjadi contoh bagi sekolah lain di Wonosobo untuk berkolaborasi dan bersinergi antar pihak terkait dalam upaya perang melawan narkoba,” pinta wabup.
Sementara itu menurut Pengurus PB3MNU, Muhtar Muhtadi mengatakan di era globalisasi dengan segala kemudahannya dapat berdampak negatif karena banyak para generasi muda dapat menerima informasi yang tidak sesuai dengan umur dan mental yang belum matang.
Ia pun memberikan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi tersebut guna Tangkal peredaran narkoba di kalangan pelajar.
“Sosialisasi yang baru pertama kali diadakan ini, sebagai upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar, saya berharap, seluruh pelajar MTS Ma’arif Kertek dan MI Budiluhur Kertek terbebas dari narkoba dan psikotropika,”ujarnya.
Satu suara, Komisi A DPRD Kabupaten Wonosobo, Suwondo Yudhistiro menekankan agar nasib para generasi muda jangan sampai luluh lantak akibat penyalahgunaan narkoba dan dampak negatif lainnya.
“Setiap tahun, sedunia ada sekitar 3,5 juta orang meninggal akibat miras dan narkoba, dan berdasarkan data kepolisian RI, ada sekitar 726 kasus kecelakaan kendaraan bermotor akibat pengaruh miras dan narkoba, dengan rentan usia 15 sampai 29 tahun,”tandasnya.