Wonosobo, satumenitnews.com – Sebanyak 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 35 Wonosobo menjalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada Senin (14/7/2025), sebagai bagian dari rangkaian awal Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pemeriksaan berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Wonosobo yang saat ini menjadi tempat sementara sekolah.
Kegiatan ini menjadi tahapan penting sebelum para siswa mulai tinggal di asrama dan mengikuti proses pembelajaran penuh. SRMA 35 Wonosobo merupakan bagian dari program nasional tahap 1B Sekolah Rakyat yang dibangun oleh Pemerintah Pusat. Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu daerah yang ditunjuk dalam gelombang kedua setelah implementasi tahap 1A di beberapa provinsi.
Pendidikan Gratis untuk Keluarga Miskin dan Miskin Ekstrem
Kepala Sekolah SRMA 35 Wonosobo, Anik Wulandari Permana, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa sekolah ini dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) desil 1 dan 2. Sebanyak 40 siswa laki-laki dan 60 siswa perempuan diterima untuk mengikuti pendidikan secara gratis.
“Hari ini, kami ingin mengawal dan menjalankan apa yang telah diinstruksikan oleh Presiden RI, yaitu memutus mata rantai kemiskinan melalui bidang pendidikan,” ujar Anik.
Menurutnya, pihak sekolah telah menyiapkan 19 guru dan 6 tenaga kependidikan yang akan membangun karakter, mengembangkan potensi, dan membekali kemandirian siswa agar tidak mewarisi kemiskinan dari orang tuanya.
Asrama dan Fasilitas Sedang Direhabilitasi
Fasilitas pendidikan seperti asrama, ruang belajar, dan ruang pendukung lainnya saat ini tengah dalam proses rehabilitasi oleh Kementerian PUPR dan ditargetkan mulai difungsikan pada akhir Juli 2025. Para siswa akan tinggal di asrama dengan sistem layanan penuh, termasuk penyediaan makan tiga kali sehari dan dua kali makanan selingan.
Proses pembelajaran tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, namun dipadukan dengan pendekatan khas Sekolah Rakyat yang menekankan pembentukan karakter dan pengembangan holistik.
Sekda: Pendidikan adalah Titik Tolak Masa Depan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wonosobo, Drs. One Andang Wardoyo, M.Si., hadir dalam kegiatan tersebut bersama jajaran Forkompimda dan dinas teknis lainnya. Ia menyampaikan motivasi kepada para siswa sebagai generasi perubahan.
“Pemerintah sudah memfasilitasi pendidikan gratis ini sebagai bentuk kesetaraan. Hari ini adalah titik tolak menuju masa depan yang lebih baik,” tegas Andang.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tahap pemantauan awal, bukan pembukaan resmi sekolah. Menurutnya, rehabilitasi fasilitas dilakukan setelah proses lelang, dan pemerintah daerah tengah menyiapkan lahan seluas 8 hektare untuk pengembangan sekolah ke depan.
Deteksi Dini Penyakit dan Tes Kebugaran
Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo yang dipimpin oleh Dr. Jaelan, S.Kp., M.Kes. Ia menjelaskan bahwa 100 siswa mengikuti deteksi dini penyakit menular serta tes kebugaran fisik dengan metode Rockport test, yaitu berjalan cepat sejauh 1,6 kilometer.
“Hasil dari kegiatan ini akan menjadi dasar pemantauan perkembangan kesehatan dan status gizi siswa selama menempuh pendidikan,” ujar Jaelan.
Ia menegaskan bahwa pemeriksaan bertujuan memastikan siswa dalam kondisi sehat dan tidak mengidap penyakit menular. Jika ditemukan indikasi penyakit, maka akan difasilitasi pengobatannya hingga sembuh.