Jawa Tengah

Sekolah Dilarang Menolak Siswa Berkebutuhan Khusus

By Tri Laksono Adi Prabowo

November 02, 2022

Wonosobo, satumenitnews.com – Sekolah dilarang menolak siswa berkebutuhan khusus. Hal tersebut guna mewujudkan layanan pendidikan formal yang berkualitas.

Seperti yang disampaikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam acara Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dan Penyerahan Bantuan untuk Siswa Berkebutuhan Khusus (ABK) dari Geodipa energi pada Selasa (1/11/2022) di Gedung Sasana Adipura Kencana.

“Mari bersama berikan kesempatan dan ruang seluas-luasnya kepada ABK, saya minta tidak boleh satu pun sekolah di Wonosobo yang sampai berani menolak ABK, sehingga akan memberikan keberkahan bagi masyarakat Wonosobo,” ujar Afif.

Afif juga turut memberikan apresiasinya kepada seluruh guru yang telah berkorban tenaga dan pikirannya demi memberikan pelayanan berkualitas bagi siswa berkebutuhan khusus.

“Saya merasa senang dan bangga Bapak/ibu telah mencurahkan tenaga dan pikirannya memberikan tempat dan penghormatan yang layak bagi mereka yang memiliki kecerdasan dan kelebihan tanpa memandang karena mereka setara dengan kita,” jelas Afif.

Lebih lanjut, mewujudkan pendidikan berkeadilan merupakan tujaun dari Pemkab Wonosobo. Agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh layanan pendidikan.

“Saya harap, Unit Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan ini, mampu menstimulus dan menumbuhkan unit layanan disabilitas di sektor lain dalam menjamin dan melindungi hak-hak disabilitas, hidup, tumbuh, berkembang, serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,” tandas Afif.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Wonosobo Tono Prihartono menyampaikan melalui unit layanan disabilitas berfungsi guna mendampingi sekolah serta memberikan layanan kepada ABK hingga guru guna memahami mengenai model pembelajaran.

“Setelah ini, kami akan melaksanakan pelatihan bagi guru pendamping menjadi Guru Pembimbing Khusus (GPK), targetnya seluruh sekolah SD dan SMP di Wonosobo siap melayani ABK,” ujarnya.

Selanjutnya Tono menambahkan, akses pintu masuk bagi ABK, kursi roda, dan jalan landai, menjadi prioritas untuk bisa disiapkan. Selain itu, model pembelajarannya juga harus menyesuaikan dengan kurikulum untuk ABK.

Selain itu model pembelajaran juga harus menyesuaikan dengan kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus. ***