Jawa Tengah

Gedung Sekolah Rusak dan Terbengkalai, DPRD Wonosobo Desak Pemanfaatan APBD yang Tepat

By Ahvas

June 05, 2025

Wonosobo, satumenitnews.com – Kondisi tiga ruang kelas di SD Negeri 2 Besuki, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, menjadi sorotan dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi D DPRD setempat pada Senin, 2 Juni 2025. Sidak dilakukan menyusul laporan warga dan pihak sekolah terkait ancaman keselamatan dari bangunan yang mengalami kerusakan serius, terutama saat musim hujan.

Basuki, Kepala SD Negeri 2 Besuki, menyampaikan bahwa tiga ruang kelas yang digunakan siswa kelas 4, 6, dan TK saat ini dalam kondisi membahayakan. Bagian atap bangunan berlubang dan tembok mulai retak, namun ruangan tersebut masih digunakan secara bergantian.

“Kalau untuk ruang tiga lokal ini sebenarnya memang sangat diperlukan renovasi atau bahkan pembangunan mungkin perlu dilakukan, karena struktur bagian atas bangunan sudah membahayakan. Apalagi saat musim hujan kemarin-kemarin, saya sering melihat kondisinya yang memburuk,” kata Basuki saat mendampingi Komisi D dalam kunjungan.

Menurut Basuki, sistem rotasi diterapkan sebagai solusi darurat. Siswa kelas 1 hingga 3 dipulangkan lebih awal agar ruangan bisa dipakai siswa dari ruang kelas rusak saat kondisi cuaca tidak memungkinkan.

“Biasanya kelas 1, 2, dan 3 pulang lebih awal. Kalau darurat, anak-anak dari ruang yang rusak dipindahkan ke ruangan tersebut,” tuturnya. Ia berharap para pemangku kebijakan segera merespons kondisi ini dengan tindakan konkret. “Demi keselamatan anak-anak dalam proses pembelajaran, saya harap hal ini bisa segera diamankan,” tambahnya.

Sidak DPRD dan Sorotan pada Bangunan Mangkrak

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Wonosobo, Suwondo Yudhistiro, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi SDN 2 Besuki. Ia juga menyoroti bangunan eks SMP 8 Wadaslintang yang saat ini dibiarkan terbengkalai dan tidak dimanfaatkan masyarakat.

“Yang jelas, kami dari Komisi DPRD Kabupaten Wonosobo betul-betul merasa sangat sayang melihat kondisi infrastruktur, khususnya bangunan SD dan eks SMP 8 Wadaslintang, yang sudah rusak parah. Tidak ada perbaikan, dan bahkan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat,” ungkap Suwondo.

Ia mengingatkan bahwa dana pembangunan yang bersumber dari APBD seharusnya dimanfaatkan secara maksimal. Menurutnya, bangunan yang telah menghabiskan anggaran besar seharusnya bisa dialihfungsikan jika tak lagi digunakan untuk kegiatan pendidikan formal.

“Terkait dengan pembangunan yang sudah menghabiskan dana tidak sedikit dari APBD, saya berharap agar fasilitas-fasilitas itu betul-betul difungsikan secara maksimal. Jangan sampai APBD kita terbuang sia-sia. Kita tahu mencari anggaran tidak mudah,” tegasnya.

Bangunan Eks SMP 8 Wadaslintang Nyaris Rubuh

Dalam sidak tersebut, Suwondo juga menyaksikan secara langsung kondisi eks SMP 8 Wadaslintang. Atap bangunan nyaris hilang seluruhnya, lantai dipenuhi rumput liar, dan tak terlihat tanda-tanda pemeliharaan.

“Karena tadi kami sudah lihat sendiri, atapnya sudah hancur, hilang semua. Lantainya sudah ditumbuhi rumput liar. Kalau ini terus dibiarkan, bangunan akan semakin rusak dan rapuh,” jelasnya.

Ia mendorong Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, segera membuat keputusan strategis mengenai keberlanjutan bangunan tersebut. Menurut Suwondo, ruang tersebut masih memiliki potensi untuk digunakan, baik untuk kebutuhan pendidikan atau sosial.

“Padahal saya rasa masih ada waktu untuk dimanfaatkan, baik untuk pembangunan atau untuk fungsi sosial lainnya,” pungkas Suwondo di akhir kunjungan.