Wonosobo, satumenitnews.com – Saoto kuali Mbah Sumarsono asal Desa Bumiroso ludes terjual pada hari kedua Festival Kuliner Legend Wonosobo 2025, Sabtu (22/11/2025), sekitar pukul 14.30 WIB. Padahal, pada hari kedua ini lapak kuliner legend tersebut sudah menambah stok hingga 200 porsi untuk melayani pengunjung di Gedung Sasana Adipura Kencana.
Saoto Kuali Ludes, Pengunjung Gigit Jari
Eca, cucu Mbah Sumarsono yang menjaga lapak Saoto Sapi Kuali Bumiroso, mengaku tidak menyangka antusias pengunjung setinggi ini. Sejak pagi, antrian tampak mengular hingga seluruh porsi saoto habis sebelum sore hari.
“Ini hari kedua sudah habis semua, tadi bawa sekitar 200 porsi,” terang Eca sambil merapikan perabot dagangan menjelang pulang. Sejumlah pengunjung yang baru datang pada pertengahan hari terpaksa menunda keinginan mencicipi saoto kuali yang sudah puluhan tahun dikenal sebagai salah satu kuliner legend Wonosobo itu.
Janji Tambah Porsi 400 Mangkok
Di sela membereskan peralatan masak dan wadah saji, Eca mengungkapkan sudah menyiapkan strategi untuk hari ketiga festival. Ia menyebut akan menambah stok dua kali lipat dari hari kedua, agar lebih banyak penikmat kuliner legend bisa kebagian.
“Ini mau pulang dulu dan menyiapkan dagangan untuk besok. Rencana akan disiapkan 400 porsi,” ujar Eca. Ia berharap penambahan porsi ini cukup untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung pada Minggu pagi, yang bertepatan dengan agenda fun run dan rangkaian acara lain festival.
Antusias Hari Kedua Meningkat
Panitia mencatat, arus pengunjung pada Sabtu siang memang terlihat lebih padat dibanding hari pertama pembukaan. Sejumlah stan kuliner legend lain juga melaporkan peningkatan penjualan, terutama menjelang jam makan siang dan sore hari.
Suasana di area Sasana Adipura Kencana diisi musik, pertunjukan seni, dan aktivitas keluarga sehingga banyak warga memilih berlama-lama di lokasi. Kondisi ini membuat berbagai menu tradisional, termasuk saoto kuali Bumiroso, cepat habis diburu pengunjung.
Festival Kuliner Legend di Jantung Kota
Festival Kuliner Legend Wonosobo 2025 digelar selama tiga hari, 21–23 November 2025, berlokasi di Gedung Sasana Adipura Kencana, jantung kota Wonosobo. Kegiatan ini berlangsung dari pagi hingga malam, menghadirkan puluhan stan kuliner legend yang sudah puluhan tahun mewarnai dunia kuliner lokal.
Ajang ini diinisiasi Komunitas Jurnalis Wonosobo (KJW) berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo sebagai ruang promosi kuliner sekaligus penguatan identitas kota sebagai destinasi wisata kuliner. Pemerintah daerah menargetkan festival ini menjadi agenda tahunan yang masuk kalender resmi event pariwisata Wonosobo.
Deretan Kuliner Legend Ikut Ramaikan
Selain Saoto Sapi Kuali Bumiroso milik Mbah Sumarsono, festival ini juga menghadirkan 18 pelaku kuliner legend Wonosobo yang namanya sudah akrab di telinga warga. Di antara yang ikut meramaikan ada Restoran Dieng, Brongkos Warung Biru Pojok, Mie Syala, Bubur Kacang Ijo Prapatan Poltas, Restoran Asia, hingga Sagon Pak Slamet.
Pengunjung juga bisa menikmati Sate Ayam Kampung Pak Dal, Bakso Bang Kabul, Kupat Tahu SMA 1, Sate Kambing Sarirasa, Soto Sapi EDS, Mie Ayam Giyo, Ronde Klangenan, Entok Gobyos, Nasi Goreng Pak Giri, Mie Ongklok Prapatan Sumberan, sampai Megono Mbah Sastro. Deretan kuliner legend ini dipilih karena konsistensi rasa, sejarah panjang, dan daya tariknya bagi wisatawan kuliner.
Hiburan, City Walk, dan Fun Run
Konsep festival tidak hanya menonjolkan kuliner legend, tetapi juga menghadirkan panggung hiburan dan aktivitas komunitas. Pengunjung dapat menikmati live music, tari tradisional, talk show, hingga lomba foto dan lomba mewarnai yang menyasar keluarga dan anak-anak.
Pada Sabtu pagi, panitia menggelar Wonosobo City Walk Tour – Jalan Pintas dengan rute dari halaman Sasana Adipura, menyusuri titik-titik sejarah kota, dilengkapi voucher makanan tradisional bagi peserta. Sementara pada Minggu pagi, agenda akan dilanjutkan dengan Fun Run 5K Around Wonosobo City yang kembali memusatkan keramaian di sekitar Sasana Adipura.
Dampak Ekonomi dan Identitas Kota
Festival Kuliner Legend disebut menjadi salah satu cara mendorong perputaran ekonomi pelaku UMKM kuliner di Wonosobo. Dengan ribuan pengunjung yang datang dalam tiga hari gelaran, transaksi di stan kuliner, termasuk saoto kuali Bumiroso, ikut menguatkan rantai pasok bahan pangan lokal.
Sejumlah narasumber dari pemerintah daerah menyebut, penguatan branding kuliner legend diharapkan ikut mengangkat Wonosobo sebagai kota kuliner nusantara dan destinasi wisata yang tak hanya menawarkan alam Dieng, tetapi juga kekayaan rasa di piring. Kolaborasi komunitas, pelaku usaha, dan pemerintah di festival ini dinilai menjadi model pengembangan wisata kuliner berkelanjutan di daerah.