Wonosobo, satumenitnews.com – Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun, Muhammad Rizky Setiawan, hanyut di aliran Sungai Serayu, tepatnya di kawasan jembatan gantung Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, pada Selasa, 20 Mei 2025, sekitar pukul 12.00 WIB. Rizky, siswa kelas 9 MTs Ma’arif Sojokerto sekaligus santri Pondok Pesantren Hj. Siti Maryam Kalibeber cabang Leksono, diasuh oleh Ustadz Mahmud Mufi. Kejadian ini terjadi saat ia mandi di sungai bersama teman-temannya.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan yang diterima Polsek Leksono, Rizky bersama beberapa teman sedang bermain dan mandi di Sungai Serayu. Tiba-tiba, ia terseret arus deras dan hilang dari pandangan. Informasi ini segera sampai ke Polsek Leksono, lalu diteruskan ke Pos SAR Wonosobo untuk tindakan cepat.
“Kami mendapat laporan sekitar pukul 13.00 WIB dari BPBD Wonosobo,” ungkap Rindang Krisnavianto Tulu, Koordinator Lapangan Basarnas Pos Wonosobo.
Tim SAR gabungan bergerak menuju lokasi kejadian pada pukul 14.00 WIB dan tiba di jembatan gantung Selokromo setengah jam kemudian. Pencarian dimulai pukul 15.00 WIB dengan alat pendeteksi bawah air Aquaeye di bawah jembatan.
“Kami fokus di area sekitar jembatan gantung sebagai titik awal,” kata Rindang. Setelah 30 menit, tim melanjutkan penyisiran manual sejauh dua kilometer di tepi sungai.
Pada pukul 16.30 WIB, tim kembali menggunakan Aquaeye di bawah Jembatan Sawangan, namun hingga pukul 17.00 WIB, pencarian belum membuahkan hasil. Hujan yang mengguyur sejak siang memaksa tim menghentikan operasi sementara. “Kondisi cuaca tidak memungkinkan, jadi kami lanjutkan esok hari,” jelas Rindang.
Strategi Pencarian Hari Kedua
Tim SAR telah merancang strategi untuk hari kedua pencarian, Rabu, 21 Mei 2025. Satuan Reaksi Cepat (SRU) 1 akan menggunakan perahu rafting untuk menyisir Sungai Serayu sejauh dua kilometer dari jembatan gantung Selokromo. SRU 2 bertugas menyisir tepi sungai dengan berjalan kaki, sementara SRU 3 akan memanfaatkan Aquaeye di titik baru, yaitu Kedung Kliyer.
“Kami optimalkan semua peralatan dan tenaga untuk menemukan korban,” tegas Rindang.
Tantangan di Lapangan
Pencarian menghadapi kendala besar karena air sungai keruh dan hujan terus-menerus sejak siang. Kondisi ini menyulitkan visibilitas di dalam air dan meningkatkan risiko bagi tim penyelamat. Meski begitu, tim tetap bekerja dengan peralatan lengkap, seperti Rescue Car Type 2 (Hilux) dan peralatan water rescue standar, untuk memastikan operasi berjalan maksimal.
Basarnas dan aparat penegak hukum mengimbau masyarakat sekitar untuk waspada dan menghindari aktivitas berisiko tinggi di Sungai Serayu, terutama saat musim hujan.
“Kami harap masyarakat lebih berhati-hati, mengingat arus sungai bisa sangat deras,” ujar salah satu anggota tim SAR. Pencarian terhadap Muhammad Rizky Setiawan terus berlangsung dengan harapan ia segera ditemukan dalam keadaan selamat.