Nasib Salak Wonosobo di Tengah Penurunan Produksi dan Harga

Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Selama belasan tahun, salak menjadi komoditas andalan petani di Kecamatan Leksono , Sukoharjo dan sebagian kecamatan Watumalang kabupaten Wonosobo. Namun, produksinya kini terus menurun, mendorong sejumlah petani beralih ke tanaman lain seperti alpukat dan durian.

Slamet, petani salak di Leksono, mengaku telah menekuni budidaya salak selama lebih dari 12 tahun. Namun, ia kini mempertimbangkan untuk beralih ke alpukat.

“Awalnya produksi salak cukup bagus, tapi sekarang sudah tidak maksimal. Harganya juga semakin turun berkisar Rp. 1.000–Rp. 2.500 per kilogram jauh berbeda dengan sebelumnya bisa mencapai Rp. 5.500 per kilogram ,” ujarnya, Selasa (10/6/2025).

Menurutnya, alpukat memiliki prospek lebih cerah karena permintaan ekspor yang tinggi. “Kalau salak susah dijual mahal, alpukat bisa lebih menguntungkan,” tambahnya.

Durian Jadi Pilihan Lain Petani

Sementara itu, Yatno, petani lain di wilayah yang sama, memilih menanam durian sebagai alternatif. Ia sudah mulai melakukan penjarangan pohon salak dan menggantinya dengan durian.

“Durian harganya stabil, tidak seperti salak yang fluktuatif. Sekarang saya pelan-pelan mengurangi pohon salak,” kata Yatno.

Dengan tren ini, perubahan arah pertanian di Wonosobo tampaknya akan terus berkembang ke jenis-jenis tanaman yang lebih kompetitif di pasar.

Related posts

Wajah Baru Satlantas Temanggung, Duta Pelayanan Siap Sambut Masyarakat

Prediksi Cuaca Ekstrem: Longsor di Surengede Uji Kesiapsiagaan Warga Lereng

Evaluasi Kinerja Kementerian 2025, Arsip Jadi Cermin Masa Depan Pemerintahan Daerah

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Read More