Jawa Tengah

Potensi Unggulan: Tembakau Garangan hingga Sayur-Sayuran Perlu Dukungan Koperasi

By Ahvas

May 29, 2025

Wonosobo, satumenitnews.com —Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, menyimpan potensi ekonomi lokal yang khas dan bernilai tinggi. Salah satunya adalah tembakau garangan, produk unggulan yang hanya bisa ditemukan di dua desa: Lamuk dan Bowongso.

Tembakau garangan dikenal memiliki kualitas unik dan aroma khas yang membuatnya diminati pasar lokal maupun luar daerah. Selama ini, permintaan datang dari wilayah seperti Purbalingga, Banjarnegara, dan sekitarnya. Namun, menurut Kepala Desa Lamuk, posisi Lamuk belum mampu menjadi pemain utama dalam rantai pasar tembakau ini.

“Untuk mengelola pengumpulan tembakau, dibutuhkan modal minimal Rp10 miliar. Kalau bisa Rp20 miliar, mungkin baru bisa berjalan normal,” ujar Kepala Desa Lamuk saat ditemui di kantor desa.

Ia menyebut, selama ini Lamuk belum mampu bersaing secara maksimal di sektor tembakau karena keterbatasan permodalan dan kurangnya sistem distribusi yang solid.

Potensi Sayur-Sayuran Butuh Rumah Pendingin dan Transportasi Khusus

Selain tembakau garangan, sektor pertanian sayur menjadi tulang punggung ekonomi warga Lamuk. Mayoritas penduduknya merupakan petani sayuran seperti kol, wortel, sawi, dan cabai.

Namun, permasalahan klasik terus berulang. Hasil panen sering kali membusuk sebelum sampai ke tangan pembeli, terutama saat hendak dikirim ke luar daerah seperti Kalimantan dan Sumatera.

Fasilitas rumah pendingin dan kendaraan berpendingin menjadi kebutuhan mendesak agar hasil pertanian dapat disimpan lebih lama dan tetap segar selama perjalanan distribusi. Tanpa infrastruktur tersebut, kerugian kerap terjadi, apalagi ketika harga sayur sedang turun di pasaran.

Koperasi Desa Jadi Solusi Pengelolaan Potensi

Guna menjawab berbagai tantangan itu, keberadaan koperasi desa dianggap sebagai jalan tengah. Dengan sistem koperasi, pengelolaan potensi bisa dilakukan secara kolektif, transparan, dan berkelanjutan.

Kepala Desa Lamuk menyatakan bahwa jika koperasi dapat mengakses dana hingga puluhan miliar, desa ini bisa memaksimalkan produksi tembakau garangan dan meningkatkan daya saing hasil pertanian.

Warga pun berharap koperasi dapat menyediakan fasilitas logistik dan manajemen pemasaran, termasuk membuka akses ke pasar nasional dan industri pengolahan.

“Kalau koperasi bisa hadir dengan manajemen yang kuat, saya yakin tembakau garangan dan sayuran dari Lamuk bisa punya posisi tawar tinggi,” lanjut Kepala Desa Lamuk.