WONOSOBO – satumenitnews.com | Pemerintah Kabupaten Wonosobo kembali menghadapi kenyataan pahit terkait retribusi parkir yang tak kunjung menyentuh target. Sejak beberapa tahun terakhir, target retribusi parkir dipatok sebesar Rp800 juta per tahun. Namun hingga kini, angka tersebut belum pernah tercapai.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Wonosobo, Moh Kristijadi, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, capaian retribusi parkir hanya berada di kisaran Rp430 juta. Sementara itu, hingga akhir Juni 2025, angka yang masuk ke kas daerah baru mencapai Rp130 juta.
“Targetnya tetap Rp800 juta setiap tahun. Tapi kenyataannya, belum pernah bisa tercapai,” ujar Kristijadi usai rapat koordinasi bersama para pengelola parkir, Selasa (15/7/2025).
Nol Setoran Tiga Bulan Terakhir
Lebih memprihatinkan, dalam tiga bulan terakhir tidak ada setoran sama sekali dari sektor retribusi parkir. Hal ini menandakan adanya persoalan serius dalam tata kelola serta lemahnya pengawasan terhadap titik-titik parkir yang tersebar di pusat keramaian Wonosobo.
Kristijadi secara terbuka mengakui bahwa sistem pengawasan yang ada belum efektif, sehingga perlu dilakukan evaluasi total.
“Harus ada evaluasi menyeluruh, termasuk perhitungan ulang target tiap titik parkir agar realistis dan sesuai kondisi lapangan,” katanya.
32 Titik Dikelola Aktif dari 44 Lokasi Terdaftar
Berdasarkan data Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub), terdapat 44 titik parkir resmi yang terdaftar dan memiliki Surat Keputusan (SK) dari Pemerintah Kabupaten. Namun, hanya 32 titik yang benar-benar dikelola secara aktif hingga saat ini.
Sebagian titik parkir yang memiliki SK tidak beroperasi atau tidak menyetorkan retribusi secara berkala, menimbulkan celah kebocoran PAD yang cukup signifikan.
Disperkimhub Diminta Turun Langsung
Sebagai langkah awal, BPPKAD telah meminta Disperkimhub untuk melakukan kajian lapangan. Kajian ini mencakup penilaian potensi masing-masing titik, evaluasi manajemen petugas parkir, hingga sistem setoran yang berjalan.
Menurut Kristijadi, hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar penentuan kebijakan baru, termasuk skema pengawasan dan penggunaan teknologi digital untuk memastikan transparansi.
Sektor Parkir Dianggap Potensial, Tapi Gagal Dimaksimalkan
Retribusi parkir selama ini termasuk dalam sektor andalan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Wonosobo. Namun kenyataannya, potensi besar dari sektor ini tidak pernah dimaksimalkan secara optimal.
Banyak titik parkir aktif yang belum dikelola dengan baik, sementara pengelola parkir di lapangan tidak terikat pada sistem pelaporan yang akurat dan akuntabel.
Pemerintah daerah menyadari bahwa tanpa pembenahan sistem yang menyeluruh, target sebesar apapun sulit untuk tercapai. Evaluasi menyeluruh pun dinilai sebagai langkah krusial.