Wonosobo, satumenitnews.com –Polres Wonosobo menggelar kegiatan Forum Belajar Bersama bertajuk “Pelatihan Petugas Identifikasi Jagung” pada Selasa, 21 Oktober 2025, di Aula Endra Dharmalaksana. Kegiatan yang diinisiasi Bidang Perencanaan ini diikuti puluhan personel Bhabinkamtibmas dari Polsek jajaran, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo.
Pelatihan tersebut dipimpin langsung Wakapolres Wonosobo Kompol Agustinus David Putraningtyas, S.Sos., M.H. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran data sebagai dasar pengambilan kebijakan publik.
“Data yang valid dan terintegrasi sangat penting untuk mendukung kebijakan berbasis fakta, baik di bidang kamtibmas, pelayanan publik, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan,” ujar Kompol Agustinus David.
Menguatkan Kolaborasi Data Antarinstansi
Kompol Agustinus David menjelaskan, pelatihan ini berfokus pada penggunaan aplikasi FASIH—sistem yang dikembangkan BPS untuk pencatatan dan pelaporan data di lapangan. Melalui aplikasi ini, personel kepolisian dan petugas PPL dapat mencatat perkembangan komoditas pertanian, terutama jagung, dengan data yang lebih akurat dan terintegrasi.
Menurutnya, kolaborasi antara Polres Wonosobo dan BPS menjadi wujud nyata sinergi antarlembaga untuk mewujudkan pembangunan berbasis data. “Kami ingin memastikan setiap kebijakan di tingkat lokal berpijak pada data yang kredibel, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat,” katanya.
Dukung Program Asta Cita Presiden
Kepala BPS Kabupaten Wonosobo yang turut hadir menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah strategis mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam bidang ketahanan pangan nasional.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap petugas di lapangan dapat memahami cara input data secara benar, mengenali fitur-fitur FASIH, dan mengutamakan validasi agar data yang terkumpul benar-benar akurat,” ujarnya.
Ia juga menilai keterlibatan Polri menjadi nilai tambah dalam memperluas jangkauan pendataan. Dengan dukungan Bhabinkamtibmas, pengumpulan data di tingkat desa akan lebih cepat dan efisien.
Materi Teknis dan Pendataan Lapangan
Ketua Tim Statistik Produksi BPS Kabupaten Wonosobo, Agus Raharjo, SST., turut memberikan materi teknis mengenai tahapan pengisian dan metode pendataan mandiri via aplikasi FASIH. Menurutnya, sistem ini memungkinkan petugas melakukan pembaruan data secara real time tanpa harus menunggu pendataan berkala.
“Ketelitian input menjadi kunci agar data yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi lapangan. Petugas juga dilatih memahami mekanisme validasi untuk memastikan kualitas data tetap terjaga,” jelas Agus Raharjo dalam sesi presentasi.
Langkah Awal Menuju Data Pertanian yang Kredibel
Pelatihan tersebut juga menjadi bagian dari persiapan identifikasi lahan jagung yang akan dilakukan di Kabupaten Wonosobo. Melalui kerja sama lintas sektor ini, Polres dan BPS berharap dapat memperkuat basis data pertanian, memetakan potensi wilayah, serta mendukung swasembada pangan yang berkelanjutan.
Sinergi antara aparat kepolisian dan lembaga statistik ini diharapkan memberi dampak langsung terhadap pembangunan daerah, terutama dalam menciptakan kebijakan yang berpijak pada data nyata dan kondisi masyarakat lapangan.