Wonosobo, Satumenitnews.com – Sebuah pohon beringin raksasa roboh dan menutup jalur utama Wonosobo-Dieng di kilometer 07, tepatnya di Dusun Penampelan RT 1 RW 8, Desa Sendangsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Kejadian ini terjadi pada Kamis malam, 4 April 2025, sekitar pukul 22.00 WIB.
Jalur tersebut sempat tak bisa dilalui, dan jaringan listrik PLN putus. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Awal Mula Pohon Beringin Tumbang
Pohon besar itu roboh sekitar pukul 22.00 WIB, mengagetkan warga sekitar. Lokasinya berada di pinggir Jalan Dieng, jalur penting yang menghubungkan Wonosobo dengan kawasan wisata Dieng. “Kami dengar suara keras, lalu lihat pohon sudah tergeletak di jalan,” ujar seorang warga Penampelan yang ada di lokasi.
Pohon tersebut melintang dan menutup seluruh lebar jalan dan menimpa bangunan di seberang jalan, menghentikan semua kendaraan.
Pohon yang tumbang juga merusak jaringan listrik PLN. Kabel tertarik hingga putus, menyebabkan pemadaman sementara di wilayah sekitar. Petugas PLN segera turun untuk memperbaiki kerusakan sambil menunggu tim evakuasi membersihkan pohon.
Pengalihan Lalu Lintas ke Jalur Desa
Akibat jalur utama tertutup, kendaraan besar seperti truk dan bus terpaksa berhenti berjam-jam. Kendaraan roda dua dan mobil pribadi dialihkan ke jalur alternatif. Pengendara dari arah Dieng menuju Wonosobo melewati Desa Sendangsari dan Desa Gemblengan. Sementara dari arah Wonosobo, mereka mengambil rute Desa Sitiharjo, Desa Dadapan, atau Topengan Desa Mlandi.
“Jalur desa jadi ramai, tapi untungnya masih bisa dilewati,” kata Andi, pengendara yang terpaksa memutar arah. Pengalihan ini berlangsung hingga evakuasi selesai pada siang hari berikutnya.
Evakuasi Dramatis dengan Alat Berat
Proses evakuasi pohon beringin berjalan dramatis karena ukurannya yang sangat besar. Tim gabungan dari polisi, BPBD, dan warga setempat mengerahkan alat berat untuk memotong dan mengangkat potongan pohon. “Berat satu potongan bisa 6 sampai 7 ton,” ungkap seorang petugas yang terlibat. Evakuasi ini berlangsung selama 12 jam, dari malam hingga siang.
Petugas bekerja di tengah gelap dengan semangat tinggi. Mereka memotong pohon menjadi bagian kecil agar lebih mudah diangkut. “Kami tak berhenti semalaman supaya jalur cepat terbuka,” tutur seorang relawan sambil menunjukkan tangan belepotan tanah dan serbuk kayu.
Pada siang hari, potongan pohon besar diangkut menggunakan crane, seperti terlihat dalam foto di lokasi. Petugas berpakaian oranye tampak fokus mengawasi proses pengangkatan batang pohon yang masih menempel pada tanah.
Jalur Kembali Dibuka Tanpa Korban Jiwa
Setelah upaya keras, jalur utama Wonosobo-Dieng kembali dibuka pada pukul 11.30 WIB, Jumat, 5 April 2025. Lalu lintas pun berjalan lancar kembali. Tim gabungan tersenyum lega setelah menyelesaikan tugas. “Syukur tidak ada korban jiwa, itu yang terpenting,” ujar seorang petugas BPBD.
Pihak berwenang masih mencari tahu penyebab pohon itu roboh. Dugaan sementara menyebut usia pohon yang tua dan cuaca buruk sebagai faktor utama. Rencana inspeksi pohon-pohon besar di sepanjang Jalan Dieng mulai dibahas untuk mengantisipasi kejadian serupa.