Wonosobo, satumenitnews.com — LPK Bina Mandiri Wonosobo dan Ace Japan (berkantor di Denpasar Barat) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Program Magang Jepang pada Sabtu (20/12/2025) di kantor LPK Bina Mandiri, Jl. Karya Tralis 1 No.58, Jlamprang, Wonosobo. Acara itu disaksikan perwakilan KP2MI, Ir. Revina Purnama Panjaitan, M.M., sebagai bentuk pengawasan pemerintah atas peluang kerja di Jepang melalui skema magang yang legal dan aman.
MoU ditandatangani Pasaquarleh (Marketing Ace Japan) sebagai Pi hak Pertama dan Doni Khojin (Pimpinan LPK Bina Mandiri) sebagai Pihak Kedua, dengan tujuan meningkatkan kompetensi peserta magang serta mendukung penempatan tenaga kerja sesuai peraturan Indonesia dan Jepang. Ruang lingkup mencakup sosialisasi, rekrutmen-seleksi, pelatihan pra-keberangkatan, penempatan di perusahaan mitra Jepang, hingga pemantauan dan penyelesaian masalah selama program.
Ace Japan: Kebutuhan Welder Besar
School Manager Ace Indonesia, Hinano Shimizu, menilai peluang kerja di Jepang di bidang pengelasan sangat besar dan terbuka luas bagi Indonesia. Ia menekankan Jepang siap berkolaborasi melalui pelatihan agar tenaga kerja sesuai standar industri.
“Kebutuhan tenaga kerja di Jepang, khususnya di bidang pengelasan, saat ini sangat besar. Peluang bagi tenaga kerja dari Indonesia juga terbuka sangat luas,” kata Hinano, yang pernyataannya diterjemahkan Pasaquarleh. Ace Japan berbasis di Jepang sebagai pusat kerja sama perusahaan lokal, dan program pengelasan ini jadi inisiatif perdana meski sektor konstruksi serta pengolahan makanan sudah terbukti kualitas tenaga Indonesia memenuhi syarat.
Hinano berharap pelatihan bersama LPK Bina Mandiri memperkuat keterampilan peserta magang, sejalan dengan Program Magang Jepang yang umumnya menargetkan peningkatan hard skill dan soft skill seperti etos kerja.
Doni Khojin menjelaskan LPK Bina Mandiri fokus menyiapkan welder untuk shipbuilding, oil and gas, serta konstruksi, termasuk kualifikasi grid fillet hingga piping 3G-6G yang dibutuhkan Jepang. Ia klaim tidak kesulitan rekrutmen karena minat masyarakat terhadap peluang kerja di Jepang tinggi.
Dalam setahun, lembaga ini melatih lebih dari 800 orang, dengan 30 persen dari Wonosobo dan 70 persen luar daerah; durasi satu bulan untuk shipbuilding, tiga bulan untuk pipa bertekanan. LPK Bina Mandiri terbuka bagi umum dan sering jadi tempat uji kompetensi seperti oleh Indonesia Power, siap dukung pra-keberangkatan magang.
KP2MI Lindungi Peserta, Syarat Skill N4 dan Jalur Legal
Ir. Revina Purnama Panjaitan, M.M., hadir mewakili KP2MI untuk pengawasan sinergis. Ia tekankan peluang kerja di Jepang via magang harus ikuti prosedur B2B/P3MI, SSW, atau mandiri dengan channel jelas, plus sertifikasi skill dan bahasa Jepang minimal N4.
Revina soroti perlindungan BPJS Ketenagakerjaan lima bulan pra-keberangkatan hingga satu bulan pasca-kontrak, serta regulasi Jepang yang kuat sejak MoU 2008. Program Magang Jepang seperti ini selaras dengan kerjasama Kemnaker-IM Japan yang telah latih ribuan alumni sejak 1993.