Wonosobo, Satumenitnews.com — Pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) di Kabupaten Wonosobo resmi dimulai dengan peletakan batu pertama pada awal Juni 2025. Tokoh nasional yang juga pengurus besar NU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menegaskan pentingnya kolaborasi serta tata kelola yang transparan dalam pembangunan fasilitas kesehatan ini.
Bukan Hanya untuk Warga NU, RSNU Wonosobo Akan Melayani Semua
Gus Ipul menyampaikan bahwa kehadiran RSNU di Wonosobo bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan warga Nahdlatul Ulama, tetapi ditujukan bagi seluruh masyarakat Wonosobo. Menurutnya, pembangunan ini merupakan bentuk nyata khidmah NU untuk rakyat secara umum, sejalan dengan visi pemerintah kabupaten.
“Ini memperkuat programnya Pak Bupati dalam memberikan layanan kepada warga NU khususnya, tapi juga untuk seluruh warga Wonosobo,” kata Gus Ipul saat ditemui usai acara peletakan batu pertama.
Ia menekankan bahwa meski berangkat dari inisiatif NU, rumah sakit ini akan bersifat inklusif dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.
Dimulai dari Perizinan, Modal Awal Sudah Dimiliki
Menurut Gus Ipul, tahap awal yang paling penting adalah proses legalitas. Pembangunan RSNU tidak bisa hanya mengandalkan semangat, tetapi harus dimulai dari pemenuhan seluruh izin yang berlaku.
“Perizinan dulu yang harus jalan. Setelah itu, bangunannya bisa selesai. Modal awal sudah ada, tinggal perizinannya,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan memerlukan ketelitian administratif agar tidak menemui hambatan hukum atau teknis ke depan.
Peran Pemda Diapresiasi, Bupati Dukung Penuh Pembangunan RSNU
Gus Ipul mengapresiasi keterlibatan Bupati Wonosobo yang disebutnya aktif mendukung pembangunan rumah sakit ini. Dukungan dari kepala daerah dinilai menjadi energi positif untuk percepatan pembangunan.
“Alhamdulillah, Pak Bupati sudah memberikan dukungan. Sekarang tinggal tindak lanjut, koordinasi, dan sinkronisasi,” ujar Gus Ipul.
Kolaborasi antara NU dan pemerintah daerah dianggap sebagai bentuk kerja sama strategis yang harus terus diperkuat agar rumah sakit ini benar-benar memberikan dampak sosial.
Pesan Gus Ipul untuk Warga NU: Doakan dan Bantu Pembangunan RSNU
Kepada warga NU, Gus Ipul menyampaikan permintaan dukungan, baik dalam bentuk doa maupun partisipasi langsung. Ia menegaskan bahwa pembangunan RSNU merupakan perjuangan kolektif, bukan hanya tugas pengurus atau panitia.
“Pengurus NU cabang sudah bergerak dan berjuang, jadi tolong didoakan dulu. Bagi yang punya rezeki lebih, mohon dibantu,” ucapnya.
Bantuan, menurutnya, tidak harus berupa uang. Kontribusi bisa berupa tenaga, pikiran, atau akses yang bisa memperlancar proses pembangunan rumah sakit.
Transparansi Jadi Kunci Kepercayaan Publik
Dalam pesannya, Gus Ipul menekankan pentingnya tata kelola panitia yang jujur dan akuntabel. Ia mengingatkan bahwa nama NU menjadi pertaruhan dalam proyek ini, sehingga pengelolaan dana dan proyek harus transparan.
“Kalau tertutup dan hanya dinikmati kelompok tertentu, semua jadi enggan berkontribusi. Termasuk saya dan Pak Bupati juga malas kalau tidak transparan,” katanya dengan tegas.
Ia mendorong panitia untuk menyusun mekanisme laporan dan pelaporan terbuka agar masyarakat merasa yakin untuk ikut membantu.
Gus Ipul menyampaikan optimisme bahwa dengan kerja sama semua pihak, RSNU bisa terwujud dengan baik. Ia menyebutkan bahwa wilayah lain sudah mampu membangun rumah sakit serupa karena kerja kolektif dan keterbukaan yang dijaga.
“Saya percaya, kalau kita kolaborasi, tidak ada yang tidak bisa. Semua pasti bisa,” tegasnya di akhir pernyataan.