Wonosobo, satumenitnews.com – Kenapa masih ada rumah tak layak huni di Wonosobo? Jawaban datang dari aksi nyata Bupati Afif Nurhidayat dan Rumah Sakit Islam (RSI) pada peringatan Hari Jadi ke-30 RSI, Senin, 6 Oktober 2025, di Kelurahan Bumireso.
Bupati: Tidak Sekadar Seremonial
Bupati Afif secara langsung menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dari BUMN, BUMD, rumah sakit, yayasan, hingga lembaga sosial dalam menuntaskan persoalan sosial yang mengakar. Ia mengajak semua pihak, “Kurangi acara seremonial, ganti dengan aksi sosial seperti ini. Kalau semua rumah sakit, BUMN, BUMD, dan lembaga swasta bersama-sama, angka kemiskinan di Wonosobo benar-benar bisa ditekan.”
Afif meminta kepedulian tidak hanya dilimpahkan kepada Baznas atau Yakaumi. “Mari kita berbagi kasih sayang sebagai sesama warga Kabupaten Wonosobo,” tegasnya.
Meski sudah ada bantuan dari pusat, provinsi, CSR, dan dana desa, ia menekankan fakta di lapangan: masih banyak warga Wonosobo tinggal di rumah yang jauh dari kata layak.
Menurutnya, gotong royong bukan sekadar jargon, tetapi kunci mengatasi masalah kemiskinan.
“Kalau bersinergi, insyaAllah, persoalan masyarakat bisa diatasi. Program RTLH ini soal kemanusiaan, kepedulian, dan tanggung jawab sebagai warga Wonosobo,” lanjut Afif .
Tabungan Kebaikan 433 Karyawan
Direktur RSI Wonosobo, dr. H. Sudomo, menjelaskan bedah rumah ini dibiayai tabungan Unit Pengelola Zakat (UPZ) dari 433 karyawan dengan total bantuan Rp 56 juta. Dana tersebut dialokasikan langsung untuk renovasi total rumah penerima manfaat agar benar-benar layak huni.
“Kami bersyukur dapat berkontribusi nyata ke masyarakat. Ini sesuai arahan Pemkab dan Dinas Kesehatan. RSI juga berkomitmen melanjutkan program sosial secara berkelanjutan,” ujar Sudomo. Program ini disalurkan untuk Bapak Dul Yasin, warga Kelurahan Bumireso RT 4 RW 1, penerima rumah yang sebelumnya tidak layak huni.
Kolaborasi Lebih Luas untuk Wonosobo
Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Jaelan, mengatakan sudah mengajak rumah sakit lain untuk ikut bedah rumah, terutama menjelang Hari Kesehatan Nasional November depan. “RS PKU Muhammadiyah akan bedah satu rumah saat milad nanti. Ini sesuai instruksi Bupati agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat langsung,” terang Jaelan.
Dengan kolaborasi dan empati yang meluas, Pemkab Wonosobo optimistis pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup warga bisa dijalankan nyata, bukan sekadar wacana dan seremonial.