Politik

Mengapa Etika Dasar dalam Politik Penting untuk Demokrasi Sehat?

By Manjie

August 26, 2024

satumenitnews.com – Dalam sebuah sistem demokrasi yang sehat, etika politik menjadi landasan penting yang harus dipegang teguh oleh setiap aktor politik.

Ketika etika ini diabaikan, yang terjadi adalah keruntuhan nilai-nilai demokrasi dan melemahnya kepercayaan publik terhadap institusi-institusi politik.

Di tengah maraknya isu politik baik di tingkat lokal maupun nasional, ada tiga etika dasar yang seharusnya menjadi pegangan bagi siapa pun yang terlibat dalam politik: kejujuran, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

1. Kejujuran: Fondasi Integritas Politik

Kejujuran adalah nilai yang paling mendasar dalam politik. Tanpa kejujuran, politik hanya akan menjadi arena permainan kekuasaan yang didasarkan pada kebohongan dan manipulasi. Kejujuran dalam politik berarti berani mengungkapkan fakta, meskipun terkadang pahit, serta tidak menutupi kesalahan yang terjadi. Sebagai contoh, seorang politisi yang jujur akan mengakui jika ada kebijakan yang salah atau merugikan masyarakat, daripada mencoba menyembunyikannya dengan alibi yang tidak berdasar.

Kejujuran juga penting dalam kampanye politik. Kampanye yang jujur adalah kampanye yang menawarkan visi dan program nyata yang dapat diwujudkan, bukan janji-janji kosong yang hanya digunakan untuk menarik suara tanpa ada niat untuk mewujudkannya. Dengan berpegang pada kejujuran, para politisi dapat membangun kepercayaan dengan konstituennya, yang pada akhirnya akan memperkuat legitimasi mereka sebagai pemimpin.

2. Tanggung Jawab: Mengutamakan Kepentingan Publik

Tanggung jawab dalam politik berarti bahwa setiap tindakan atau keputusan yang diambil oleh politisi harus didasarkan pada kepentingan publik, bukan kepentingan pribadi atau golongan. Seorang politisi yang bertanggung jawab akan selalu memikirkan dampak dari setiap kebijakan yang dibuatnya terhadap masyarakat luas, serta bersedia mempertanggungjawabkan setiap langkah yang diambilnya di hadapan publik.

Tanggung jawab juga mencakup keberanian untuk menghadapi konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil. Misalnya, jika sebuah kebijakan ternyata tidak berjalan sesuai rencana dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat, politisi yang bertanggung jawab tidak akan lari dari tanggung jawabnya, melainkan akan mencari solusi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi.

3. Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia: Pilar Demokrasi

Hak asasi manusia adalah nilai yang tidak bisa ditawar dalam politik. Penghormatan terhadap hak asasi manusia berarti bahwa setiap kebijakan dan tindakan politik harus selalu mempertimbangkan dan melindungi hak-hak dasar setiap individu. Ini termasuk hak untuk bebas berpendapat, hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil, dan hak untuk hidup dengan martabat.

Di Indonesia, isu hak asasi manusia seringkali menjadi sorotan dalam dunia politik, terutama ketika terjadi pelanggaran yang melibatkan kekerasan atau diskriminasi. Seorang politisi yang memiliki etika politik yang baik akan selalu mengutamakan perlindungan terhadap hak asasi manusia dalam setiap kebijakan yang diambilnya, serta tidak akan membiarkan kepentingan politik semata mengesampingkan hak-hak individu.

Dengan berpegang pada tiga etika dasar ini—kejujuran, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia—diharapkan para politisi dapat berkontribusi dalam menciptakan sebuah sistem demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.

Masyarakat juga diharapkan dapat lebih kritis dalam menilai para pemimpin mereka, dengan menjadikan etika politik sebagai salah satu tolok ukur utama.

Dalam konteks politik Indonesia yang penuh dinamika, ketiga nilai ini bukan hanya idealisme, tetapi juga kebutuhan yang mendesak agar demokrasi tetap berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi seluruh rakyat.