Jawa Tengah

Satu Warga Ditemukan Meninggal, Satu Lainnya Hilang Usai Laka Air di Sungai Kauman Kaliwiro

By Ahvas

June 16, 2025

Wonosobo, satumenitnews.com – Peristiwa nahas menimpa dua warga Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo pada Sabtu (14/6/2025) sore. Keduanya dilaporkan hilang saat mencari ikan di Sungai Kauman, RT 15 RW 05, Desa Bowongso, Kecamatan Kaliwiro. Satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu lainnya hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Kejadian bermula sekitar pukul 16.30 WIB, saat dua warga Wahyu Hidayat (31) dan rekannya, Tutur pergi ke sungai untuk mencari ikan, sebuah kegiatan yang kerap mereka lakukan sehari-hari. Menurut laporan keluarga, mereka sempat diperingatkan agar tidak pergi karena cuaca mulai mendung dan hujan tampak akan turun. Namun, peringatan tersebut tak diindahkan.

Karena keduanya dikenal sering tidak pulang satu hingga dua hari, keluarga tak langsung merasa khawatir.

Penemuan Jenazah Wahyu Hidayat

Keesokan harinya, Minggu (15/6/2025) pukul 11.30 WIB, seorang warga bernama Teguh yang tengah melintas di sekitar sungai mendapati sosok tubuh tersangkut di bebatuan, sekitar dua kilometer dari titik awal mereka dilaporkan hilang. Temuan itu segera dilaporkan ke Pemerintah Desa Kauman, lalu diteruskan kepada Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) SAR Kaliwiro.

Setelah itu, laporan resmi disampaikan kepada berbagai pihak, termasuk Polsek Kaliwiro, Koramil, Puskesmas Kaliwiro, Pos Basarnas Wonosobo, dan BPBD Wonosobo.

Tim SAR gabungan segera menuju lokasi untuk mengevakuasi jenazah tersebut. Proses evakuasi berlangsung lancar dan korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai adat setempat.

Satu Survivor Masih Dicari

Hingga Minggu sore, survivor kedua bernama Tutur belum berhasil ditemukan. Proses pencarian terus dilanjutkan oleh tim gabungan yang terdiri dari unsur Pos Basarnas Wonosobo, BPBD Wonosobo, RPB SAR Kaliwiro, Pemdes Kauman, MDMC, serta para relawan dan potensi SAR lainnya dari wilayah sekitar seperti Kepil dan Selomerto.

Metode pencarian dilakukan melalui penyisiran sungai, pemantauan debit air dan kondisi cuaca di sepanjang aliran sungai, serta penggunaan alat teknologi seperti drone milik BPBD dan Aquaeye dari Pos Basarnas.

Komando lapangan menyatakan bahwa operasi penyelamatan telah dilakukan sejak informasi pertama diterima. Langkah-langkah meliputi asesmen cepat, koordinasi lintas instansi, pelaporan berkala, serta evakuasi dan pencarian dengan metode visual dan teknologi.

“Pencarian terus dilanjutkan hingga korban terakhir berhasil ditemukan,” ungkap Habib seorang relawan SAR Kaliwiro saat dikonfirmasi.

Warga diminta tetap waspada terhadap aktivitas di sekitar sungai, terlebih di saat cuaca buruk. Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan tanggap darurat bencana di wilayah rawan aliran air seperti Kaliwiro.