Wonosobo, satumenitnews.com – Untuk memastikan terlaksananya intervensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Wonosobo. Pemkab bersama pihak swasta kembali gelar acara rembuk stunting di Pendopo Selatan, Rabu (05/03/2023).
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidaya dalam kesempatan itu meminta tim percepatan penurunan stunting bekerja lebih keras untuk mencapai target yang ada.
“Sebagai upaya percepatan penurunan stunting kita harus meningkatkan kerjasama. Di dalamnya harus ada koordinasi, kolaborasi, koneksitas dan saling perkuat komitmen. Berdasarkan data SSGI tahun 2022 angka stunting telah turun menjadi 22,7%. Dimana pada tahun 2021, angka stunting di Wonosobo adalah tertinggi se-Jawa Tengah dengan prevalensi 28,1%,” ujarnya.
Dari segi keberhasilan, ada tiga prinsip utama Kabupaten Wonosobo untuk mencapai zero new deformation menurut Afif yaitu data fokus pada pengaruh dan kerjasama.
Oleh karena itu afif berharap seluruh pemangku kepentingan lebih intensif dan bekerja lebih keras untuk mencapainya.
“ini adalah apa yang diharapkan dari arahan Presiden menuju realisasi emas generasi,” kata Afif.
Lebih lanjut Afif mengimbau semua pihak untuk segera mengimplementasikan Kabupaten Wonosobo sebagai Zona Open Defecation Free atau ODF pada tahun 2023.
Sementara itu Direktur Badan Pengembangan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Wonosobo, Jaelan menjelaskan penertiban kegiatan rembuk merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah.
“Penurunan angka stunting di Wonosobo cukup konsisten. Saya mengharapkan komitmen, dukungan dan kerjasama semua sektor serta komitmen untuk mendukung program aksi percepatan penurunan stunting. Seperti yang diusulkan, ‘Kabupaten Wonosobo Menuju Nol Stunting Baru. ‘Hal ini merupakan salah satu upaya pengkajian untuk menemukan strategi mengurangi stunting,” ujarnya.
Untuk memastikan terlaksananya rencana aksi tersebut Jaelan mengatakan untuk mempelajari program/kegiatan, cakupan dan prevalensi tunas. Hal ini diperlukan untuk menganalisis dan menentukan tempat-tempat prioritas untuk pelindung cermin di setiap desa.
“Tujuan mengurangi stunting menjadi catatan penting kami dan menjadi dasar konferensi ini, dimana kami mengharapkan strategi aksi bersama. Selain itu, konsultasi tentang stunting juga akan digunakan sebagai dorongan untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam memerangi stunting. Kita harus capai semua target dari bayi, balita, keluarga dan masyarakat sehingga stunting bisa cepat dikurangi di Wonosobo,” pungkasnya.***