Kurasi Musik Wonosobo, Langkah Awal Musisi Lokal Menuju Nasional

Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Suasana malam Minggu di Le Coffee Wonosobo berubah menjadi panggung perayaan musik lokal. Untuk pertama kalinya, Kurasi Musik Wonosobo digelar pada Sabtu malam, (28/12/2025). Acara ini menjadi ruang bagi para musisi daerah menampilkan karya terbaik mereka di hadapan publik.

Panggung Lokal, Antusias Nasional

Tiga band Wonosobo: Gimbal Ningrat, Smoking Last Cigarette, dan Radiance of Heart, hadir dalam format live performance. Setiap band tampil membawakan lagu ciptaan sendiri, memadukan genre dan karakter berbeda, namun sama-sama memantik antusiasme puluhan penonton yang memadati area kafe.

Gimbal Ningrat membuka malam dengan nuansa reggae melalui lagu seperti “Ngelinting Sambil Ngopi”, “Hukum Alam”, hingga “Terbit untuk Tenggelam”. Vokal dan alunan gitar yang santai membuat penonton bergoyang ringan sambil menyeruput kopi.

Penampilan berlanjut dengan Smoking Last Cigarette, band beraliran grunge yang membawa energi mentah penuh distorsi. Lagu berjudul “Setiap Hari”, “Titik Akhir”, dan “Menjadi” disambut tepuk tangan panjang. Suara khas vokalis serta permainan gitar yang intens menciptakan suasana emosional dan penuh semangat.

Radiance of Heart menutup malam dengan performa megah lewat lagu “Syphoni Perdamaian”, “Dua Dunia”, dan “Amarah”. Dengan nuansa gothic metal, band ini menjadi sorotan utama malam itu. Riuh penonton tak surut bahkan hingga lagu terakhir.

Kurasi Musik, Langkah Awal dan Tantangan Baru

Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 23.00 WIB itu berlangsung meriah dan dihadiri sekitar 60 orang. Cuaca cerah membuat suasana makin hangat, sementara interaksi antara musisi dan penonton menciptakan kedekatan yang jarang terlihat di panggung musik daerah.

Menurut Emtee Blackmore selaku salah satu kurator Kurasi Musik Wonosobo bersama Firman Putranto dan Chandra D.S., acara ini bukan sekadar pertunjukan, tapi juga proses seleksi. “Salah satu dari tiga band ini akan dikurasi di Jakarta sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Tunggu saja kabar baiknya,” ujarnya saat ditemui usai acara.

Berbagai komentar, kritik, dan saran pun berdatangan dari para kurator. Tak sedikit yang memuji keberanian musisi lokal tampil dengan karakter kuat tanpa meniru gaya mainstream. “Ini bentuk kemajuan. Banyak band lokal Wonosobo yang kini lebih siap untuk naik ke level nasional,” lanjut Emtee.

Agenda Berkelanjutan untuk Musisi Daerah

Kesuksesan Kurasi Musik Wonosobo Volume 1 menjadi inspirasi bagi edisi berikutnya. Emtee menyebut program ini akan digelar satu bulan sekali sebagai upaya menjaga ekosistem musik lokal yang lebih baik.

“Band-band lokal mau dikurasi itu sudah menunjukkan kematangan sikap dan kesiapan untuk berkembang,” tutupnya.

Acara perdana ini menjadi bukti bahwa Wonosobo bukan sekadar daerah wisata dan kopi, tapi juga tempat tumbuhnya talenta musik yang layak diperhitungkan di tingkat nasional.

Video performance band lainnya, Nunggu editing ya..

 

Related posts

Tiga Kurator Buka Suara, Kurasi Musik Wonosobo Ini Baru Awal, atau Justru Ujian?

Ops Lilin Candi 2025–2026, Polres Wonosobo Pastikan Keamanan Objek Wisata

Kecelakaan Truk Tronton di Simpang Empat Kertek, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Read More