Jawa Tengah

Siswa SD N 5 Wonosobo Antusias Pelajari Budaya Emblek-Lengger di Sanggar Aswo Budoyo

By Manjie

May 10, 2025

Wonosobo, satumenitnews.com – Sebanyak 26 siswa Kelas 1B SD Negeri 5 Wonosobo mengikuti kunjungan seni sekaligus outing class di Sanggar Aswo Budoyo, Tosari, Kelurahan Jaraksari, Wonosobo, pada Sabtu, 10 Mei 2025, pukul 10.00 hingga 11.45 WIB. Kegiatan bertema Kelas Jawa ini bertujuan memperkenalkan budaya lokal Wonosobo, khususnya kesenian kuda lumping yang dikenal sebagai emblek-lengger, kepada generasi muda.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan Sanggar Aswo Budoyo. Para siswa kemudian diperkenalkan pada kesenian emblek-lengger, sebuah seni tari tradisional khas Wonosobo yang menggabungkan gerakan kuda lumping dan lengger. Pelatih sanggar memandu siswa mempelajari dasar-dasar gerakan tari tersebut.

Tak hanya tari, siswa juga mengenal alat musik tradisional Jawa, seperti gamelan, kendang, dan saron. Puncaknya, mereka berkesempatan memainkan alat-alat musik tersebut bersama pelatih.

“Anak-anak sangat antusias, apalagi saat mencoba alat musik. Mereka terlihat senang dan penasaran,” ujar Ruli Tri Angrehyanti, wali kelas 1.

Antusiasme Siswa dalam Balutan Surjan

Dengan mengenakan baju surjan khas Jawa, siswa Kelas 1B tampak bersemangat mengikuti setiap sesi. Mereka memperhatikan penjelasan pelatih dengan seksama dan aktif bertanya. Suasana ceria terlihat saat mereka mencoba gerakan tari emblek-lengger dan memukul alat musik tradisional.

“Kegiatan ini bagian dari Program Kelas Jawa, program khas kelas kami. Kami ingin anak-anak mengenal budaya lokal Wonosobo secara langsung, terutama kesenian emblek-lengger dan musik pengiringnya,” jelas Ruli, yang juga penggagas Program Kelas Jawa.

Ia berharap siswa mampu melestarikan budaya Jawa dan membawa nama Wonosobo ke kancah nasional bahkan internasional.

Program Kelas Jawa: Menjaga Identitas Lokal

Rochmat, S.Pd., Kepala Sekolah SD N 5 Wonosobo, menegaskan bahwa Program Kelas Jawa tidak hanya mengajarkan seni tari dan musik. “Kami juga mengenalkan unggah-ungguh dan tata cara khas budaya Jawa. Harapannya, anak-anak mencintai budaya sendiri agar tidak tergerus budaya asing,” ungkapnya.

Menurut Rochmat, melalui program ini, siswa dapat lebih mengenal identitas lokal Kabupaten Wonosobo. Ia optimistis kegiatan seperti ini memperkuat rasa bangga generasi muda terhadap warisan budaya daerahnya.

Apresiasi dari Sanggar Aswo Budoyo

Adi Suwardi, pegiat seni di Sanggar Aswo Budoyo, menyampaikan apresiasi atas inisiatif SD N 5 Wonosobo. “Kegiatan ini sangat positif. Budaya Wonosobo, seperti emblek-lengger, harus terus dilestarikan agar generasi mendatang bisa menikmatinya,” katanya.

Ia juga mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat dalam pelestarian budaya lokal. “Semoga semakin banyak yang mengikuti langkah siswa SD N 5 Wonosobo, datang dan belajar langsung di sanggar seperti ini,” tambah Adi.