Purworejo, satumenitnews.com – Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur Pansela (Pantai Selatan) Purworejo, Jawa Tengah, akibat minimnya penerangan jalan. Dua orang tewas dalam tabrakan hebat antara minibus Toyota Hiace dan truk tronton di Desa Wonosari, Dusun Pengalasan, Kecamatan Ngombol, Minggu (12/10/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.
Minibus Takziah Tabrak Truk Tronton di Jalan Gelap
Toyota Hiace bernomor polisi B 7052 KDB yang membawa delapan orang satu keluarga asal Garut, Jawa Barat, melaju dari arah Kebumen menuju Yogyakarta. Rombongan tersebut dalam perjalanan pulang usai menghadiri takziah. Dari arah berlawanan, truk tronton H 8766 OWB bermuatan material hebel melaju menuju Kebumen.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Purworejo, Ipda Tukul Pujie Puriyono, menjelaskan dugaan penyebab kecelakaan adalah *microsleep* atau tertidur sesaat. “Minibus melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba oleng ke kanan dan melewati marka jalan. Kendaraan langsung bertabrakan dengan truk dari arah berlawanan,” kata Tukul, Minggu siang.
Benturan keras membuat kabin minibus ringsek parah dan sopir terjepit di bodi kendaraan. Tim Basarnas Yogyakarta, Pos SAR Kulonprogo, dan PMI Purworejo membutuhkan waktu 15 menit untuk mengeluarkan korban dari kabin yang hancur.
Dua Korban Meninggal, Enam Luka Ringan
Dimas Aris Wicaksono (24), sopir minibus asal Sleman, meninggal di tempat akibat luka berat pada bagian kepala. Rumiyatun (48), penumpang yang duduk di belakang sopir, sempat dibawa ke RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo namun nyawanya tidak tertolong.
Enam penumpang lainnya hanya mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan.
Saksi mata, Hariyanto (45), warga Dusun Pengalasan, mendengar suara benturan keras dari depan rumahnya. “Saya kira ban pecah, ternyata dua kendaraan tabrakan keras. Saya langsung bantu mengevakuasi korban yang masih hidup,” ujarnya.
Imbauan Polisi untuk Pengendara Jalur Pansela
Kanit Gakkum Satlantas Polres Purworejo mengingatkan pengendara agar tidak memaksakan diri berkendara dalam kondisi lelah atau mengantuk, terutama di jalur panjang seperti Pansela yang minim penerangan.
“Keselamatan adalah yang utama. Jika lelah, berhentilah di rest area terdekat sebelum melanjutkan perjalanan,” tegas Tukul.