Home » Jaga Iklim Investasi, Gubernur Luthfi Canangkan Jateng Zero Anarko

Jaga Iklim Investasi, Gubernur Luthfi Canangkan Jateng Zero Anarko

by Pidres Wonosobo
Listen to this article

Semarang, satumenitnews.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan untuk mendukung iklim investasi yang kian menggeliat di wilayahnya. Dalam pernyataan tertulis pada Senin (5/5/2025), Luthfi meluncurkan program Jateng Zero Anarko sebagai respons terhadap aksi anarkis yang terjadi saat peringatan Hari Buruh (May Day) 2025.

Aksi tersebut, menurutnya, berpotensi mengganggu kepercayaan investor.

Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan ekonomi Jawa Tengah. Luthfi menekankan bahwa investasi memainkan peran krusial, dengan 85 persen pembangunan daerah bersumber dari investasi, sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya menyumbang 15 persen.

“Jawa Tengah harus bebas dari anarkisme demi keberlangsungan investasi kita. Untuk itu, kami canangkan program Jateng Zero Anarko,” ujar Luthfi di Semarang, Senin (5/5/2025).

Bandara Ahmad Yani Kembali Berstatus Internasional

Salah satu langkah strategis yang digaungkan Luthfi adalah pengembalian status Bandara Jenderal Ahmad Yani di Semarang sebagai bandara internasional. Upaya ini menjadi prioritas sejak ia dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dilantik pada Februari 2025.

Baca juga :  Dandim Wonosobo Berikan Motivasi Kepada Santri

“Begitu terpilih, kami langsung tancap gas untuk mengembalikan status bandara internasional,” kata Luthfi.

Perjuangan tersebut membuahkan hasil pada 25 April 2025, ketika Menteri Perhubungan menetapkan kembali status internasional melalui Surat Keputusan Nomor 26 Tahun 2025. Status ini membuka akses lebih mudah bagi investor asing dan wisatawan mancanegara, yang pada akhirnya mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan nasional.

Luthfi menjelaskan, bandara internasional memudahkan distribusi barang dan mobilitas orang, sehingga meningkatkan daya tarik Jawa Tengah di mata investor global. “Ini menjadi daya ungkit perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

KEK Batang: Magnet Investasi dan Lapangan Kerja

Selain bandara, Luthfi juga menyoroti peningkatan status Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Langkah ini diyakini akan menarik lebih banyak investasi, terutama di sektor industri, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca juga :  Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Syarat Jadi Sub Pangkalan LPG

“Dari sisi serapan tenaga kerja, status KEK membuat investasi semakin deras masuk ke KIT Batang. Lapangan kerja akan semakin banyak,” ungkap Luthfi.

Kawasan ini telah menarik perhatian investor dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, yang berencana membangun pabrik pakan ternak di Jawa Tengah. Luthfi menyambut positif rencana tersebut, menyebutnya sebagai peluang untuk memanfaatkan potensi peternakan dan pertanian di wilayahnya.

Stabilitas Keamanan Jadi Kunci Keberhasilan

Luthfi menegaskan bahwa semua upaya tersebut akan sia-sia jika stabilitas wilayah terganggu oleh aksi anarkis. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk aparat keamanan dan komunitas lokal, untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas).

“Kamtibmas harus kondusif agar program-program yang kami rintis bisa berhasil. Investasi Jateng sudah mulai menggeliat, mari kita jaga bersama,” ajak Luthfi.

Baca juga :  Kodim 0707/Wonosobo dan Pemda Luncurkan Gerakan "GENTING" untuk Cegah Stunting

Pernyataan ini merujuk pada insiden May Day 2025, yang menurut Luthfi mencerminkan potensi ancaman terhadap iklim investasi. Dengan pengalamannya sebagai mantan Kapolda Jawa Tengah, Luthfi menegaskan bahwa premanisme dan tindakan anarkis tidak akan ditoleransi.

Investasi Jateng: Langkah Aktif Menarik Investor

Sejak menjabat, Luthfi aktif mempromosikan Jawa Tengah sebagai tujuan investasi. Pada April 2025, ia bertemu dengan 100 investor dari Cina, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Indonesia di Jakarta. Dalam acara tersebut, ia menawarkan kemudahan perizinan online, jaminan keamanan, dan tenaga kerja profesional dengan upah kompetitif.

Luthfi juga menyoroti infrastruktur pendukung, seperti revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas dan perbaikan jalur-jalur ekonomi, yang memastikan kelancaran distribusi barang. “Kami pastikan tidak ada birokrasi berbelit. Investor bisa memantau progres perizinan secara transparan,” tegasnya.

You may also like

Leave a Comment