Home » 70 Persen Infrastruktur Kalikajar Tuntas, Dorong Agrobisnis dan Wisata Wonosobo

70 Persen Infrastruktur Kalikajar Tuntas, Dorong Agrobisnis dan Wisata Wonosobo

by Ahvas
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Kecamatan Kalikajar mencatat kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur. Sekitar 70 persen ruas jalan dan fasilitas penunjang telah rampung, menjadikannya salah satu wilayah dengan percepatan pembangunan tertinggi di Kabupaten Wonosobo.

Pencapaian ini bukan tanpa alasan. Kalikajar selama ini menjadi bagian pusat agrobisnis di Wonosobo, yang menyumbang sebagian besar dari 70 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten tersebut. Selain itu, Kalikajar juga tengah mengembangkan potensi sektor pariwisata berbasis alam dan budaya.

Infrastruktur Jadi Kunci Rantai Distribusi Agrobisnis

Menurut Ibet Wisnu Pradana, Sekretaris Komisi C DPRD Wonosobo, pembangunan infrastruktur menjadi kebutuhan vital untuk memperlancar distribusi hasil pertanian, serta mendukung tumbuhnya pariwisata lokal.

Baca juga :  Sekolah Dilarang Menolak Siswa Berkebutuhan Khusus

“Harapan saya di tahun 2026 seluruh ruas yang ada di Kalikajar bisa selesai,” ujarnya saat ditemui di kantor DPRD kabupaten Wonosobo.

Kalikajar berada di ketinggian mulai ratusan–ribuan meter di atas permukaan laut, menjadikannya kawasan ideal untuk pertanian hortikultura seperti sayuran dan kentang. Bahkan, budidaya kentang mulai masif dalam lima hingga tujuh tahun terakhir. Infrastruktur yang baik memastikan komoditas ini bisa sampai ke pasar dengan cepat dan aman.

Ibet menambahkan bahwa kemajuan infrastruktur telah memberi dampak langsung pada sektor jasa dan perdagangan. Ketika hasil panen melimpah dan harga stabil, aktivitas pasar pun ikut menggeliat.

RPJPD Fokuskan Agrobisnis dan Pariwisata Hingga 2045

Baca juga :  Ketua PSI Kabupaten Wonosobo Dukung Pasangan Afif Nur Hidayat & Amir Husein di Pilkada 2024

Pembangunan Kalikajar sejalan dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Wonosobo hingga 2045. Dalam dokumen tersebut, dua sektor yang dijadikan fokus adalah agrobisnis dan pariwisata.

“Saya sebagai orang yang tahu betul Kalikajar, sangat berharap penguatan agrobisnis ini bisa berjalan seimbang dengan pengembangan wisata,” ujar Ibet.

Salah satu contoh konkret adalah jalur pendakian Gunung Sumbing melalui Kalikajar, yang kini tersedia di empat titik: Desa Lamuk, Bowongso, Butuh, dan Kepencar. Keempat jalur ini aktif menjadi magnet wisatawan, khususnya saat musim liburan dan akhir pekan.

Wisata Balon Udara, Komoditas Budaya yang Menggeliat

Tak hanya alam, Kalikajar juga memiliki kekuatan budaya yang unik: event balon udara. Tradisi ini rutin digelar saat lebaran dan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo, dan telah menjadi daya tarik tersendiri.

Baca juga :  Hari Ibu, Momentum Stop Kekerasan Terhadap Perempuan

“Antusiasme luar biasa terlihat saat libur Lebaran kemarin, terutama di Kembaran yang jadi pusat keramaian,” ucap Ibet.

Event balon udara berlangsung di beberapa titik seperti Kembaran, Lamuk, Maduretno, dan Simbang. Meskipun gaungnya belum merata, potensi pariwisata berbasis tradisi ini dinilai dapat menjadi komoditas unggulan jika dikembangkan secara serius.

You may also like

Leave a Comment