Wonosobo, Satumenitnews.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Kabag Perekonomian Setda Wonosobo, Joko Widodo, menyampaikan bahwa inflasi di Wonosobo masih berada pada tingkat yang wajar. Inflasi menjelang Nataru didorong oleh kenaikan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, sedangkan sebelumnya, selama tiga bulan terakhir, terjadi deflasi pada segmen tanaman musiman.
Inflasi pada Kebutuhan Pokok Menjelang Nataru
Joko Widodo menjelaskan bahwa kenaikan harga menjelang Nataru terutama terjadi pada segmen bahan pokok. “Minyak goreng mengalami kenaikan harga secara nasional, dan ini berdampak juga di Wonosobo. Namun, lonjakannya masih dianggap wajar,” ungkapnya pada Rabu (25/12/2024).
Meski ada kekhawatiran bahwa harga beras akan naik akibat anomali cuaca ekstrem, ia memastikan kondisi tersebut tidak terjadi. “Stok beras masih stabil, dan harga tidak mengalami perubahan signifikan,” tambahnya.

Joko Widodo (kanan) katakan pemkab tetap mengupayanan menekan laju inflasi dan deflasi di Wonosobo.
Deflasi Sebelumnya di Tanaman Musiman
Selama tiga bulan terakhir sebelum Nataru, Wonosobo mencatat deflasi pada segmen tanaman musiman seperti cabai dan sayuran. Hal ini disebabkan oleh melimpahnya hasil panen dari wilayah sekitar. “Deflasi tercatat sebesar 0,6%, terutama karena harga komoditas musiman yang terus turun akibat ketersediaan yang melimpah,” jelas Joko.
Stabilitas Harga Menjelang Libur Panjang
Secara keseluruhan, inflasi di Wonosobo menjelang Nataru tercatat sebesar 0,7%, yang menurut Joko masih dalam batas wajar. “Tidak ada lonjakan harga yang terlalu tinggi menjelang libur panjang ini. Stabilitas harga tetap terjaga,” katanya.
Dengan kondisi pasar yang stabil ini, masyarakat Wonosobo diharapkan dapat menikmati libur akhir tahun tanpa kekhawatiran terkait kenaikan harga kebutuhan pokok.