Wonosobo, satumenitnews.com – Ikatan Difabel Wonosobo memiliki 30 anggota yang fokus pada produk UMKM, Sementara ini mereka memasarkan produknya melalui Difabel Mart yang ada di Komplek Wisata Kalianget.
Namun branding Difabel Mart dirasa belum bisa memasarkan dan bersaing dengan produk UMKM pada umumnya.
“Sebenarnya banyak teman-teman difabel yang menjadi pelaku UMKM, namun yang layak jual sementara ini baru 30 produk. Disini kami ingin produk teman-teman terjual dan bersaing dengan produk UMKM pada umunya, bukan berdasar dari latar belakang difabel,” terang Maryam, Rabu (19/06/2024).
Maryam Ramadani yang merupakan wakil ketua IDW dan juga ketua HWDI (Himpunan Wanita Difabel Indonesia) mengatakan Difabel Mart belum bisa mengakomodir penjualan secara layak.
Maryam berkeinginan agar produk anggotanya bisa dibeli bukan berdasar belas kasihan, tapi karena produknya layak dijual.
“Sebagian besar produk UMKM temen-temen berupa makanan. Kami berupaya terus untuk meningkatkan kelayakan produk dan bertahap meninggalkan label difabel di produk yang kami buat,” katanya.
Dia sempat mengeluh saat UMKM anggotanya ternyata tidak terdaftar di Disperindagkop dan umkm, menurutnya ini tidak selaras dengan tujuan akhir semangat kewirausaan.
Namun untuk mengakali kesenjangan pandangan tersebut, ia dan teman-temannya kemudian berinisiatif meminta pelatihan digital marketing.
“Dengan digital marketing saya berharap orang membeli produk kami tanpa melihat latar belakang dan rasa kasihan. Label difabel juga akan kami lepas jadi kami bisa terus berkembang dan bersaing di pasar global,” terangnya.