Wonosobo, satumenitnews.com – Gunung Kembang di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, akan memiliki jalur pendakian baru melalui Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah. Jalur ini dibuka kembali sebagai akses resmi menuju puncak gunung setelah lama tidak digunakan, dan akan diresmikan lewat kegiatan pendakian perdana pada 29–30 November 2025.
Jalur Baru Disambut Antusias Pendaki
Ketua Basecamp Kembang Via Keseneng, Surdiyono, mengungkapkan bahwa kuota peserta pendakian perdana langsung penuh tidak lama setelah pendaftaran dibuka. Menurutnya, pendakian bersama tersebut menjadi simbol pembukaan jalur Keseneng dan komitmen komunitas pendaki dalam mengenalkan jalur baru ini.
“Pembukaan jalur ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi upaya nyata untuk memperkenalkan Keseneng sebagai jalur yang aman, menantang, dan punya keindahan tersendiri,” kata Surdiyono, Senin (6/10/2025).
Selain pendakian, panitia akan menggelar pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 80 meter di puncak Gunung Kembang sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan atas destinasi ini.
Daya Tarik Gunung Kembang
Gunung Kembang memiliki ketinggian 2.340 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dikenal dengan panorama perbukitan hijau, hamparan hutan pinus, serta pemandangan matahari terbit yang memukau dari puncaknya. Jalur via Keseneng memiliki panjang sekitar 4,8 kilometer dengan waktu tempuh rata-rata empat hingga lima jam.
Medan jalur didominasi tanah padat dan tanjakan curam. Surdiyono menyebut jalur ini cocok bagi pendaki yang mencari tantangan sekaligus kesempatan menikmati keindahan alam Wonosobo. “Selain aspek wisata, kami ingin jalur ini juga menjadi sarana edukasi agar pendaki sadar pentingnya menjaga kelestarian alam,” tambahnya.
Persiapan dan Ketentuan Pendakian
Setiap peserta dikenakan biaya registrasi sebesar Rp20.000, yang sudah mencakup tiket pendakian, sertifikat, dan asuransi dasar. Panitia juga mewajibkan pemeriksaan perlengkapan serta briefing keselamatan sebelum pendakian dimulai.
Dengan dibukanya jalur baru ini, Gunung Kembang diharapkan semakin populer sebagai destinasi pendakian potensial di Wonosobo, sekaligus memperkuat semangat konservasi di kalangan komunitas pecinta alam.