Semarang, Satumenitnews.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi resmi membuka kegiatan Manunggal Leadership Retret: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah di Lapangan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Semarang, pada Selasa, 10 Juni 2025. Acara ini mengusung tema kebersamaan untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pembangunan Jawa Tengah tidak bisa berjalan secara terpisah-pisah. Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi antarinstansi tanpa ego sektoral.
“Membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan secara kasuistik, tidak bisa apple to apple. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi. Tidak boleh ada ego sektoral, tetapi harus ada nafas kebersamaan,” ujar Luthfi.
Kegiatan ini diikuti 438 peserta yang terdiri dari wakil bupati, wakil wali kota, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pejabat administrator, hingga analis kebijakan.
Retret ini menjadi wadah untuk memperkuat integritas dan profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mendukung pembangunan daerah.
Integrasi dengan Visi Nasional Asta Cita
Luthfi menjelaskan, Manunggal Leadership Retret tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mendorong aksi nyata di lapangan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mengintegrasikan program Jawa Tengah dengan visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
“Retret ini merupakan bentuk nyata integrasi program di Jawa Tengah dengan Asta Cita, yang tak hanya disampaikan lewat materi, tetapi juga dijalankan melalui aksi konkret,” kata Luthfi.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mencanangkan 136 program pembangunan, yang terdiri dari 11 program prioritas, 22 program intervensi, 61 program aksi, dan 42 program taktis. Program-program ini selaras dengan Program Hasil Terbaik Cepat (PTHC) dalam Asta Cita untuk mewujudkan Jawa Tengah yang lebih maju dan berkelanjutan.
Kurikulum Kolaboratif Bersama Lemhannas RI
Kurikulum retret disusun bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Pemateri berasal dari berbagai lembaga nasional, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Tinggi, serta tokoh agama dan widyaiswara BPSDMD Jawa Tengah.
Pendekatan ini memastikan peserta mendapatkan wawasan komprehensif tentang tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Pemenuhan Kompetensi ASN
Retret ini juga memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang pengembangan kompetensi ASN. Luthfi menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup 36 jam pelajaran untuk pejabat eselon 2 dan 3.
“Secara otomatis, profesionalisme dan merit sistem kepegawaian terpenuhi. Jawa Tengah menjadi lebih maju, berkelanjutan, menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Pembukaan Simbolis dan Komposisi Peserta
Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Ahmad Luthfi, didahului penyematan tanda peserta secara simbolis kepada tiga perwakilan, yaitu Wakil Bupati Temanggung, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, dan Direktur Utama Bank Jateng.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, melaporkan bahwa peserta retret terdiri dari 35 wakil bupati atau wakil wali kota, 5 anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah, 40 direktur BUMD, 42 pejabat pimpinan tinggi pratama, 298 pejabat administrator, dan 18 analis kebijakan madya Sekretariat Daerah Jawa Tengah.
“Tujuan retret ini adalah menyiapkan pemimpin yang humanis, responsif, dan memiliki integritas tinggi untuk mendukung pemerintahan yang transparan dan berorientasi pada kepentingan publik,” ujar Sumarno.
Sumarno menambahkan, kegiatan ini bertujuan memperkuat nilai integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas dalam menjalankan pemerintahan. Retret ini menjadi langkah strategis untuk “mendaratkan” visi Asta Cita di Jawa Tengah, sekaligus menjawab tantangan geopolitik, pelayanan publik, dan stabilitas keamanan daerah.