Home » Di Balik Gerakan Pangan Murah, Janji Pemerintah Wonosobo Jaga Kedaulatan Pangan Rakyat

Di Balik Gerakan Pangan Murah, Janji Pemerintah Wonosobo Jaga Kedaulatan Pangan Rakyat

Momentum Hari Pangan Sedunia dijadikan ajang Pemkab Wonosobo untuk memperkuat ketahanan pangan dan menekan harga kebutuhan pokok di tengah ekonomi yang belum stabil.

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Dalam upaya menjaga ketahanan pangan sekaligus membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Jalan Merdeka, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap 16 Oktober. Momen tersebut dimanfaatkan sebagai pemicu kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang cukup, aman, bergizi, dan berkelanjutan di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Komitmen Pemerintah Jaga Akses Pangan

Kepala Dispaperkan Wonosobo, Dwiyama S.B., menegaskan bahwa GPM adalah bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan sekaligus keterjangkauan pangan bagi masyarakat.

Baca juga :  Dapur MBG Sapuran Dibekali Pelatihan Penjamah Makanan Demi Penuhi Standar SLHS

“Gerakan Pangan Murah ini merupakan komitmen kami agar seluruh masyarakat Wonosobo bisa mendapatkan pangan murah tanpa mengorbankan kualitas. Kami percaya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci mengatasi tantangan pangan,” kata Dwiyama.

Ia menambahkan, program tersebut juga bertujuan menggerakkan ekonomi petani lokal agar tetap produktif di tengah tekanan harga pasar.
“GPM bukan sekadar menjual bahan pokok dengan harga murah, tapi juga bagian dari dukungan terhadap petani. Dengan membeli produk mereka, kita ikut menjaga roda ekonomi daerah,” ujarnya.

Pameran Pangan Lokal dan Sedekah Sayur

Kabid Ketahanan Pangan Dispaperkan, Etika Hayati, menjelaskan rangkaian kegiatan GPM kali ini cukup beragam, menghadirkan pameran pangan lokal, sedekah sayur, dan penjualan pangan pokok dengan harga di bawah pasar.

Baca juga :  Curah Hujan Tinggi, Petani Labu Siam di Kalikajar Kewalahan Hadapi Serangan Penyakit

Pameran pangan lokal menampilkan ragam olahan berbasis bahan produksi daerah, menegaskan kekuatan pangan Wonosobo yang kaya variasi. Sementara Sedekah Sayur melibatkan distribusi 1.000 paket berisi labu siam, kentang, kubis, dan terong sebagai wujud kolaborasi antara petani dan pemerintah untuk membantu warga sekitar.

Untuk GPM sendiri, disediakan beras sebanyak 1 ton, telur 300 kilogram, minyak goreng 300 liter, dan gula pasir 300 kilogram. Selain itu, pemerintah menggandeng petani cabai dalam Program Champion Cabai dengan harga di bawah pasaran: cabai merah keriting Rp50.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp25.000 per kilogram, dan paket cabai Rp10.000 per bungkus.

Wonosobo Tangguh Pangan dan Bergizi

Mengusung tema “Wonosobo Tangguh Pangan dan Bergizi”, kegiatan ini menjadi ajakan terbuka bagi masyarakat untuk lebih mencintai pangan lokal dan menerapkan pola makan bergizi seimbang (B2SA).

Baca juga :  Kadinsos PMD Wonosobo Katakan Unsur Pemberhentian Kades Wonokerto Cukup, Tapi Harus Sesuai Mekanisme

“Pangan lokal adalah kekuatan daerah dan masa depan ketahanan pangan bangsa,” tegas Etika Hayati.

Melalui GPM, pemerintah berharap masyarakat tidak hanya diuntungkan secara ekonomi, tetapi juga mampu membangun kesadaran baru tentang pentingnya solidaritas sosial dan gotong royong dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan.

You may also like

Leave a Comment