Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) menggelar Pembinaan Kelompok Kerja (POKJA) Kampung Keluarga Berkualitas, Selasa (28/10), di Pendopo Bupati Wonosobo.
Kegiatan itu dihadiri Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Direktur Analisa Dampak Kependudukan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, Dr. Nyingit Wudi Amini, serta 200 peserta dari perangkat daerah, koordinator PKB, kepala desa, dan perwakilan POKJA Kampung KB berstatus berkelanjutan.
Memperkuat Kapasitas Melalui Transformasi Digital
Bupati Afif Nurhidayat dalam arahannya menegaskan pentingnya pembinaan sebagai sarana memperkuat kapasitas kelompok kerja di tingkat desa agar mampu memahami tugas dan fungsi secara menyeluruh. Ia menyoroti pentingnya penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang terstruktur dan akurat serta pemanfaatan sistem pelaporan digital melalui aplikasi Kampung Keluarga Berkualitas.
“Kita ingin memastikan seluruh Kampung Keluarga di Wonosobo mampu naik kelas menjadi Kampung Keluarga Berkualitas yang mandiri dan berkelanjutan,” ucap Afif dengan tegas.
Afif juga mengapresiasi dedikasi kader desa yang dinilai menjadi kekuatan utama dalam keberhasilan program. Ia menyebut kolaborasi lintas sektor dan semangat masyarakat adalah faktor penting di balik berbagai penghargaan nasional yang diraih Wonosobo dalam bidang PKK dan Kampung KB.
“Pemerintah akan terus memberi ruang bagi kader untuk berinovasi dan berkreasi,” tambahnya saat berbicara di hadapan peserta pembinaan.
Apresiasi Kinerja Daerah dari BKKBN
Dr. Nyingit Wudi Amini dari BKKBN RI mengungkapkan alasan kuat pemilihan Wonosobo sebagai lokasi pembinaan karena daerah ini dinilai mampu menjalankan program Kampung Keluarga Berkualitas dengan konsisten dan inovatif.
“Kampung KB tidak akan berjalan tanpa kerja sama semua pihak. Di Wonosobo, sinergi lintas sektor terlihat sangat kuat dan kompak,” ungkap Dr. Nyingit.
Menurutnya, model pendekatan yang diterapkan Pemkab Wonosobo terbukti mampu menciptakan keseimbangan antara inovasi dan partisipasi masyarakat. Ia menilai keaktifan POKJA dalam mendukung pemerintah desa menjadi faktor kunci dalam memperkuat pembangunan berbasis keluarga.
“Kampung KB di Wonosobo bukan saja banyak inovasinya, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan menjadi contoh praktik baik bagi daerah lain,” tambahnya.
Data Terkini dan Lapangan Inspiratif
Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno S., melaporkan bahwa seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya telah membentuk 265 Kampung Keluarga Berkualitas. Dari jumlah tersebut, 22 berstatus dasar, 39 berkembang, 16 mandiri, dan 188 telah mencapai klasifikasi berkelanjutan.
“Pembinaan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas agar POKJA dapat memahami regulasi, menyusun RKM secara tepat, serta melaksanakan pelaporan digital melalui aplikasi Kampung KB,” jelas Dyah.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta juga mengunjungi sejumlah lokasi inovasi pelayanan publik seperti ILP Desa Candimulyo, Sekretariat Kampung KB, dan Rumah DataKu Abhinaya. Kunjungan ini menjadi ajang berbagi pengalaman tentang praktik terbaik penerapan program Bangga Kencana di tingkat desa.
Wonosobo Sebagai Teladan Bangga Kencana
Catatan BKKBN menunjukkan bahwa sekitar 70 persen Kampung Keluarga Berkualitas di Wonosobo telah berstatus mandiri dan berkelanjutan. Persentase tersebut menjadi indikator bahwa penguatan pelaksanaan program Bangga Kencana di daerah ini berjalan sesuai arah pembangunan keluarga sejahtera.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo berharap, pembinaan POKJA ini dapat mempercepat proses transformasi karakter desa menjadi lebih tangguh dan mandiri, dengan sistem kerja yang terukur dan terintegrasi lintas sektor.

